Bagikan:

Kalapas Cebongan: Penyerang Terlatih dan Bawa Senjata Lengkap

Kepala penjara Cebongan Sukamto mengklaim penyerang lapas bersenjata laras pendek jenis FN dan AK 47 dan membawa granat. Sukamto mengatakan, penyerangan pada pukul 00.30 WIB itu terjadi saat empat orang mengetuk pintu penjara sambil membawa surat dari Pol

NASIONAL

Sabtu, 23 Mar 2013 20:05 WIB

Kalapas Cebongan: Penyerang Terlatih dan Bawa Senjata Lengkap

Kalapas Cebongan

KBR68H, Yogyakarta - Kepala penjara Cebongan Sukamto mengklaim penyerang lapas bersenjata laras pendek jenis FN dan AK 47 dan membawa granat. Sukamto mengatakan, penyerangan pada pukul 00.30 WIB itu terjadi saat empat orang mengetuk pintu penjara sambil membawa surat dari Polda DIY. Menurut Sukamto, orang tersebut kepada penjaga mengaku dari Polda DIY dan hendak membawa 4 titipan tahanan tersangka kasus pembunuhan anggota TNI AD Santosa.

Saat empat orang itu masuk, kata Sukamto, 15 orang lainnya yang sebelumnya diduga bersembunyi langsung lari masuk ke dalam lapas, dan menguasai penjara serta menyandera semua petugas keamanan.

“Setelah pintu dibuka, mungkin ada sekitar 20 orang yang kira – kira sebelumnya pada tiarap di sini (di halaman, red.) dengan senjata lengkap, pakai cadar pakai rompi tetapi pakaian preman, bawa senjata lengkap. Bahkan ada yang mengancam siap meledakkan kita bawa granat , karena kita tidak mau menunjukkan ruang tahanan,”jelas Sukamto.

Kalapas Cebongan Sukamto menuding penyerangan yang hanya berlangsung 15 menit tersebut dilakukan oleh kelompok terlatih. Pasalnya, imbuh Sukamto, penyerang terkoordinasi dengan baik dan bekerja sangat cepat.

Dini hari tadi belasan orang bersenjata lengkap dengan rompi anti peluru dan penutup wajah memaksa masuk penjara Cebongan, Sleman. Mereka kemudian menembak mati empat tersangka penganiayan anggota TNI AD bernama Santosa di kafe Hugos beberapa hari lalu.

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending