KBR68H, Jakarta - Penyerangan penjara Cebongan di Sleman, Yogyakarta buntut kegagalan pemerintah mereformasi birokrasi TNI dan Kepolisian.
Peneliti LSM Imparsial Ghufron Mabruri mengatakan, salah satu agenda reformasi birokrasi adalah mendorong kerja profesional TNI dan Polisi. Menurutnya, aksi penyerangan tersebut tak lepas dari krisis kepercayaan terhadap lembaga hukum dalam menyelesaikan suatu kasus.
"Misalnya agenda reformasi polisi yang walau bagaimanapun polisi masih banyak sejumlah kekurangan dan kelemahan, kemudian juga TNI ada sejumlah agenda yang harus dijalankan, bagaimana TNI bisa lebih profesional, soal kesejahteraan juga ditingkatkan. Jadi ada persoalan-persoalan yang komplekslah sehingga kemudian banyak kejahatan yang melibatkan aparat TNI maupun yang melibatkan TNI dan polisi," ujar Ghufron saat dihubungi KBR68H.
Dini hari tadi Lapas Cebongan, Sleman, Yogyakarta diserang oleh sekelompok orang yang diduga anggota TNI. Mereka kemudian menembak mati empat orang pelaku penggoroyokan anggota TNI di sebuah cafe beberapa waktu lalu.
Pada awal maret lalu, anggota TNI juga menyerang dan membakar Polres Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan. Penyerangan dan pembakaran ini diduga merupakan aksi balas dendam akibat penembakan seorang anggota TNI oleh polisi pada Januari lalu.
Imparsial: Penyerangan Penjara Cebongan Kegagalan Reformasi TNI - Polri
KBR68H, Jakarta - Penyerangan penjara Cebongan di Sleman, Yogyakarta buntut kegagalan pemerintah mereformasi birokrasi TNI dan Kepolisian.

NASIONAL
Sabtu, 23 Mar 2013 12:08 WIB


Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai