KBR68H, Jakarta - Komisi Pertanian DPR mendesak Pemerintah melakukan intervensi atas melonjaknya harga bawang putih di pasaran. Wakil Ketua Komisi Pertanian DPR, Herman Khaeron mengatakan, Pemerintah juga perlu menelusuri penyumbat komoditas bawang putih yang ada di pasaran. Tujuannya agar ada kepastian pasar merespon harga.
"Kalau tidak ada institusi pemerintah yang mengintervensi, baik terhadap harga maupun terhadap ketersediaan, ya sampai kapanpun harga dan ketersediaan di pasar akan sangat dipengaruhi oleh para pengusaha. Itulah pentingnya Ekonomi Pancasila, ekonomi yang berbasiskan negara yang memiliki kepentingan, negara memiliki kewenangan untuk mengintervensi pasar. Karena sistem pasar kita kan bukan sistem persaingan pasar sempurna, sistem ekonomi kita bukan liberalis. Sistem ekonomi kita adalah ekonomi pancasila," katanya kepada KBR68H.
Wakil Ketua Komisi Pertanian DPR, Herman Khaeron.
Harga bawang putih terus merangkak naik yakni berkisar Rp80 ribu sampai Rp100 ribu perkilogram. Sementara, harga bawang merah mencapai Rp40 ribu hingga Rp50 ribu perkilogramnya. Kementerian Pertanian mengatakan, petani lokal bawang putih hanya bisa memenuhi sekitar lima persen dari rata-rata kebutuhan nasional. Sedangkan 95 persen sisanya dipenuhi dengan cara impor. Bawang impor tersebut sebagian besar berasal dari Cina.
DPR Desak Pemerintah Intervensi Harga Bawang
Komisi Pertanian DPR mendesak Pemerintah melakukan intervensi atas melonjaknya harga bawang putih di pasaran. Wakil Ketua Komisi Pertanian DPR, Herman Khaeron mengatakan, Pemerintah juga perlu menelusuri penyumbat komoditas bawang putih yang ada di pasara

NASIONAL
Minggu, 17 Mar 2013 14:49 WIB


bawang, dpr, intervensi
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai