KBR68H, Jakarta - Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) mengancam akan menduduki gedung Komnas HAM jika para komisioner masih berebut fasilitas.
Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea mengatakan kerja Komnas HAM periode sekarang untuk menangani pelanggaran HAM yang menimpa buruh memble karena konflik internal di lembaga itu tak kunjung usai. Menurut para buruh, penanganan kasus pelanggaran HAM akan terus diabaikan jika masa jabatan pimpinan Komnas HAM hanya setahun saja.
“Gerakan buruh di Indonesia, dua tahun terakhir ini menjadi fenomena gerakan sipil di Indonesia. Banyak pemerintah, intelijen mempertanyakan kok buruh mengurus RUU Kamnas, demo puluhan ribu mengurus RUU Ormas? Saya dengan tegas menjelaskan ke presiden, menteri-menteri bahwa buruh adalah bagian dari rakyat. Hari ini buruh dianggap oraganisasi sipil terbesar. Bahkan Oktober tahun lalu kita mogok nasional dengan 4 juta buruh. Buruh harus peduli dengan masalah sosial di sekeliling kami," ujarnya.
Kisruh antara komisioner Komnas HAM berawal dari paripurna Komnas HAM pertengahan Januari lalu. Sembilan komisioner meminta agar masa jabatan pimpinan Komnas HAM 2,5 tahun diubah menjadi 1 tahun dengan alasan terjemahan dari prinsip kolektif kolegial. Sementara empat komisioner menolak perubahan masa jabatan itu. Kisruh ini dinilai banyak pihak menyebabkan Komnas HAM tak dapat fokus menyelesaikan kasus-kasus pelanggaran HAM di Indonesia.
Buruh Ancam Duduki Gedung Komnas HAM
Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) mengancam akan menduduki gedung Komnas HAM jika para komisioner masih berebut fasilitas.

NASIONAL
Jumat, 01 Mar 2013 21:01 WIB

Buruh, Komnas HAM
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai