KBR68H, Jakarta - Pejabat Bank Indonesia menyatakan tidak ada kartel suku bunga di perbankan Indonesia.
Pernyataan Direktur Akunting dan Sistem Pembayaran Bank Indonesia Budi Armanto ini menjawab dugaan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) soal praktik kartel suku bunga di perbankan. Menurut dia, bunga kredit bank di Indonesia tinggi karena mahalnya biaya operasional perbankan yang dibebankan kepada konsumen. Agresifnya bank membuka kantor cabang juga jadi penyebab suku bunga kredit makin mahal. Dia memastikan praktik kartel kecil kemungkinan terjadi karena perbankan selalu melaporkan pergerakan suku bunganya ke Bank Indonesia.
“Singapura dengan Jakarta, Bandung, Surabaya itu mungkin head to head, tapi kalau Singapura dengan Indonesia dengan Kalimantan itu sudah jauh. Disana singapura dan Malaysia pembukaan kantor cabang tidak seperti kita. Kita di Kalimantan itu buka kantor cabang saja cost nya tinggi dari bangunan, SDM," jelas Budi.
Sebelumnya KPPU menyatakan siap membongkar dugaan praktik kartel di sektor perbankan. Salah satu indikasi dugaan kartel adalah tingginya suku bunga perbankan di Indonesia jika dibandingkan Negara ASEAN lainnya. KPPU mengklaim praktik persaingan tidak sehat pada sektor perbankan sudah diawasi sejak 2008 lalu.
BI: Tak Ada Praktik Kartel di Perbankan Indonesia
Pejabat Bank Indonesia menyatakan tidak ada kartel suku bunga di perbankan Indonesia.

NASIONAL
Rabu, 20 Mar 2013 18:28 WIB


BI, Kartel di Sektor Perbankan
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai