Agus Martowardojo Siap Uji Kelayakan Calon Gubernur BI

KBR68H, Jakarta - Calon tunggal Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengaku siap mengikuti uji kelayakan dan kepatutan di DPR, pada 25 Maret mendatang. Agus, yang kini menjabat Menteri Keuangan, mengaku tidak punya persiapan khusus untuk mengikuti proses seleksi di DPR. Penyusunan proposal akan dilakukan sambil menjalankan tugas sebagai Menteri Keuangan.

“Dan kami akan hadir dan akan ikuti itu. Semoga saya bisa yakinkan bapak ibu di DPR, kemudian saya bisa jalankan amanat pemerintah untuk menjadi Gubernur BI, Untuk BI, tentu saya akan menyiapkan satu paper dan setelah itu akan hadir di DPR karena forumnya dalam bentuk menyampaikan paper dan juga ada tanya jawab. Itu adalah satu hal yang rutin dilakukan, dan itu akan dilakukan di komisi XI,” ujar Agus, Rabu (6/3).

Sebelumnya, Komisi XI DPR RI secara aklamasi memutuskan untuk menerima pencalonan Menteri Keuangan, sebagai calon Gubernur Bank Indonesia. Namun, Komisi XI juga masih membuka peluang kepada presiden untuk menyarankan nama baru hingga 25 Maret 2013. Sebelum melakukan uji kelaikan dan kepatutan terhadap Agus Marto, Komisi XI akan meminta masukan dari berbagai pihak, antara lain PPATK dan Bank Indonesia.

Sementara, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa membeberkan sejumlah kriteria yang harus dimiliki calon Menteri Keuangan. Hatta mengatakan hal ini setelah Menteri Keuangan Agus Martowardojo diterima komisi Anggaran DPR RI menjadi calon Gubernur Bank Indonesia 2013-2018. Hatta Rajasa menyebutkan, salah satu kriterianya adalah mampu menjaga stabilitas makro ekonomi.

“Yang pertama tentu menguasai betul tentang fiskal prudential kita, menjaga stabilitas dan memahami makro juga, karena bagaimana pun juga berbicara tentang asumsi makro, tetapi juga menguasai keuangan, pasti harus, karena dia menjaga APBN, tetapi juga memiliki kemampuan menjaga penerimaan Negara,” kata Hatta di Kantor Menko Perekonomian

Menko Perekonomian Hatta Rajasa, menambahkan, calon menkeu juga mampu meningkatkan penerimaan Negara, tanpa menimbulkan masalah perpajakan. Selain itu, kata Hatta, calon Menkeu juga harus sanggup mengelola utan, mengurangi defisit dan mampu mencari pinjaman murah.