KBR, Jakarta– Sebuah speedboat RIB 04 milik Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BASARNAS) Ternate meledak saat melaksanakan operasi SAR pada Minggu (2/2) malam di perairan Desa Gita, Kecamatan Oba, Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara.
Direktur Polisi Perairan dan Udara (Dir Polairud) Polda Malut, Azhari Juanda mengatakan, speedboat yang membawa 11 orang tim evakuasi itu dalam perjalanan untuk menolong nelayan yang mengalami mati mesin. Akibat ledakan itu, tiga orang tewas, sementara satu orang lainnya masih dinyatakan hilang.
"Sudah berada di Ternate semua, korban yang dari Basarnas sudah di Ternate semua. Tadi empat korban luka berat di bawah menggunakan kapal patroli cepatnya Airud, dan sedangkan untuk yang meninggal dunia dibawa menggunakan kapal Basarnas KM Pandu Dewanata, dan korban sudah dibawa ke rumah duka," kata Azhari kepada wartawan, Senin (3/2/2025).
Direktur Polisi Perairan dan Udara (Dir Polairud) Polda Malut, Azhari Juanda menambahkan, jenazah korban yang meninggal telah dibawa ke Ternate, dengan empat korban luka berat dievakuasi menggunakan kapal patroli cepat Airud, sementara korban meninggal dibawa menggunakan kapal Basarnas KM Pandu Dewanata.
Tiga orang yang tewas dalam insiden tersebut adalah Bharatu Mardi Hadji, anggota Ditpolairud Polda Malut, serta dua anggota Basarnas, Fadli M Malagapi dan M Riski Esa. Sementara itu, wartawan Metro TV, Sahril Helmi, dinyatakan hilang, dan pencarian terhadapnya masih berlangsung. Sebanyak tujuh korban selamat berhasil dievakuasi dan mendapatkan perawatan medis di fasilitas kesehatan terdekat.
Sementara itu, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas Ternate, Iwan Ramdani, memastikan kapal RIB 04 yang meledak dalam kondisi laik laut sebelum digunakan dalam operasi. Iwan menegaskan, kapal tersebut rutin mendapatkan perawatan dan pemeliharaan setiap hari, dengan daya tahan dan kemampuan untuk bertahan dalam aktivitas tertentu hingga 80 persen.
Meskipun demikian, Iwan menegaskan bahwa penyebab ledakan masih belum dapat dipastikan.
Baca juga: