Bagikan:

Prediksi Menkes soal Penyakit yang Dominan saat Cek Kesehatan Gratis

Program ini akan tersedia di 10 ribu puskesmas dan 20 ribu klinik pada awal Februari 2025.

NASIONAL

Senin, 10 Feb 2025 17:45 WIB

Prediksi Menkes soal Penyakit yang Dominan saat Cek Kesehatan Gratis

Ilustrasi: Cek kesehatan gratis di Kabupaten Magetan, Jawa Timur. Foto: ANTARA

KBR, Jakarta- Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin, memprediksi hipertensi dan diabetes menjadi penyakit yang dominan ditemukan dalam program cek kesehatan gratis (CKG). Prediksi itu disampaikan Budi saat meninjau pelaksanaan CKG di Puskesmas Manukan Kulon, Surabaya, Jawa Timur.

"Feeling saya paling banyak darah tinggi sama gula. Yang orang suka anggap remeh. Tetapi, darah tinggi dan gula kalau tidak ditangani, 4 sampai 5 tahun ke depan bisa kena ginjal, mata, kena cuci darah, kena kanker, jantung, meninggal semua," kata Budi di Surabaya, Senin, (10/2/2025).

Menkes Budi Gunadi Sadikin mengeklaim, program pemeriksaan kesehatan gratis berbeda dengan survei pengumpulan dan analisis data kesehatan. Dia meyakini, CKG bakal menjadi program kesehatan yang bisa menyasar seluruh masyarakat Indonesia.

"Kita sebenarnya dari cek kesehatan ini bisa tahu profilnya seperti apa. Feeling saya (berbeda) dari survei kesehatan. Survei kesehatan itu kan sebenarnya kaya statistik, diambil sampelnya mungkin cuma 100 ribu, 200 ribu. Kalo ini kan benar-benar 280 juta jiwa kita lihat dan di mana saja lokasinya," katanya.

Sekilas soal CKG

Program ini akan tersedia di 10 ribu puskesmas dan 20 ribu klinik pada awal Februari 2025. Pemeriksaan dikelompokkan berdasarkan usia. Kelompok usia dewasa akan diperiksa kadar gula darah, kolesterol, dan tekanan darah.

Tak menutup kemungkinan akan ada upaya jemput bola ke masyarakat. Selain itu, Kemenkes juga telah memiliki strategis khusus untuk daerah tertinggal, terdepan, dan terluar alias 3T.

Mengapa tes ini dilakukan, karena baru 40-an persen masyarakat telah skrining penyakit tidak menular, sedangkan penduduk dengan usia lebih dari 20 tahun tidak pernah melakukan pemeriksaan.

Negara menganggarkan total 3,2 triliun rupiah untuk program itu dengan target 52 juta penduduk.

Baca juga:

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending