Bagikan:

Menteri PPPA: Layanan Rehabilitasi dan Pendampingan Terdampak Efisiensi

Efisiensi hanya mencukupi pembayaran gaji tenaga layanan pengaduan call center SAPA 129, sebanyak 34 orang. Sementara itu, layanan pendampingan, penjangkauan, dan rehabilitasi korban belum tersedia

NASIONAL

Jumat, 14 Feb 2025 13:58 WIB

Author

Aura Antari

pppa

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifatul Choiri Fauzi. Foto: ANTARA

KBR, Jakarta– Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifatul Choiri Fauzi menyampaikan pagu awal Kementerian PPPA sebanyak Rp300 miliar. 

Namun, dia menjelaskan, anggaran kementeriannya dipangkas Rp146 miliar, berasal dari belanja barang sebesar Rp145 miliar dan belanja modal sebesar Rp1 miliar. Kini, sisa anggaran kementeriannya adalah Rp153 miliar.

"Anggaran kegiatan setelah efisiensi hanya mencukupi pembayaran gaji tenaga layanan pengaduan call center SAPA 129, sebanyak 34 orang. Sementara itu, layanan pendampingan, penjangkauan, dan rehabilitasi korban belum tersedia," ujar Arifatul dalam rapat bersama Komisi VIII DPR RI, Jakarta, Kamis (13/2/2025).

Arifatul menjelaskan penggunaan sisa anggaran terbesar diproyeksikan untuk gaji Maret hingga Desember 2025 dan pembayaran tunjangan kinerja (tukin) periode Februari sampai Desember pegawai Kementerian PPPA dan KPAI sebesar Rp82,7 miliar

“Sedangkan dana yang tersedia untuk program Kementerian PPPA dan KPAI tidak tersedia,” ujarnya

Walau kekurangan anggaran, Arifah tetap mendukung kebijakan Presiden Prabowo terkait efisiensi. Tentunya dengan tata kelola pemerintahan yang baik dan sesuai ketentuan dalam Undang-undang.

“Karena itu, kami menyetujui efisiensi tersebut,” ungkapnya.

Arifah juga menyampaikan akan memperkuat kolaborasi dengan seluruh Kementerian/Lembaga, media, hingga pengusaha untuk menjalankan program-program prioritas kementeriannya.

Baca juga:

- Menpora: Anggaran Pembinaan Kepemudaan Nihil Terdampak Efisiensi

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending