Bagikan:

Mahfud Sarankan Presiden Evaluasi Kinerja Kepolisian, Ini Alasannya

Polisi itu banyak melakukan langkah yang bukan melindungi rakyat malah menyengsarakan rakyat," ujar Mahfud

NASIONAL

Rabu, 05 Feb 2025 14:53 WIB

Author

Shafira Aurel

Polisi

Aparat menembakkan gas air mata halau penonton usai Arema melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/22). Foto: ANTARA

KBR, Jakarta- Guru Besar Hukum Tata Negara sekaligus eks Menko Polhukam, Mahfud MD mendorong Presiden Prabowo Subianto segera mengevaluasi kinerja kepolisian secara komprehensif, usai marak kasus yang melibatkan anggota polisi.

Mahfud menyebut evaluasi anggota polisi dari tingkat bawah hingga Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo penting untuk menjaga kepercayaan publik dan meningkatkan sistem hukum di Indonesia.

"Mumpung ini masih dalam rentang janji pak Prabowo sebagai presiden untuk melakukan perbaikan-perbaikan. Rentang waktunya masih ada karena terkait dengan gagal atau suksesnya negara ini, menjamin keamanan dan tertib hukum di Indonesia. Polisi itu banyak melakukan langkah yang bukan melindungi rakyat malah menyengsarakan rakyat," ujar Mahfud dikutip Youtube Mahfud MD Official, Rabu (5/2/2025).

Mahfud juga mendorong agar kepolisian tidak dicampuri dengan kepentingan politik. Ia khawatir jika hal ini terus dibiarkan, maka kondisi hukum di Indonesia bisa semakin suram.

Baca juga:

Enam Polisi yang Diduga Aniaya Darso Belum Tersangka, Ini Alasan Polda Jateng

Sebelumnya, Hasil Survei Indikator Politik menempatkan Kepolisian menjadi salah satu lembaga yang paling tidak dipercaya publik.

Polri menduduki posisi 9 dari 11 lembaga negara dengan perolehan 69 persen masyarakat percaya. Sementara sisanya memilih untuk tidak percaya dan tidak menjawab.

Survei ini diambil dalam kurun waktu 16-21 Januari 2025 kepada 1.200 responden.

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending