KBR, Jakarta- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memastikan infrastruktur kesehatan di berbagai wilayah di Indonesia siap digunakan dalam pelaksanaan program cek kesehatan gratis bagi seluruh masyarakat.
Juru Bicara Kemenkes, Widyawati mengatakan saat ini pihaknya terus memaksimalkan seluruh tahapan persiapan pelaksanaan, dan menggencarkan sosialisasi kepada masyarakat terkait program layanan kesehatan gratis ini.
Untuk sosialisasi di desa kata dia, pihaknya terus meningkatkan bekerjasama dengan pemerintah daerah dan dinas kesehatan daerah untuk menginformasikan kepada masyarakat. Bahkan tidak menutup kemungkinan melakukan upaya jemput bola ke masyarakat.
Wiwid menyebut Kemenkes juga telah memiliki strategi khusus untuk persiapan di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar alias 3T.
"Kita melalui media sosial Kemenkes dan juga Ayo Sehat (menggencarkan sosialisasi). Kemudian edukasi setiap hari. Kemudian kita ada persiapan untuk nakesnya ada webinar series. Kemudian koordinasi dengan kementerian dan lembaga yang terkait. Terus kemudian juga koordinasi dengan pemerintah daerah, terutama sosialisasi cek kesehatan gratis ini ke locus-lokus dengan bina wilayah. Sejauh ini kami terus mempersiapkan alat-alat yang harus ada di puskesmas. Jadi berproses terus-menerus untuk misalnya ada puskesmas yang belum ada alat ini maka kita akan kirimkan alat tersebut," ujar Wiwid kepada KBR, Jumat (7/2).
Baca juga:
Juru Bicara Kemenkes, Widyawati menambahkan nantinya hasil dari program deteksi dini atau skrining kesehatan gratis ini bisa ditindaklanjuti. Nantinya, tindak lanjut itu akan dibebankan ke Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).
"Jadi setelah mengisi satu sehat mobile dengan data diri dan segala macam, nanti ditunjukkan di Puskesmas. Kita juga tanya nanti, apakah terdaftar dalam anggota BPJS aktif atau tidak. Nah kalau tidak aktif diaktifkan. Kalau misalnya belum maka akan dibantu bagaimana menjadi anggota JKN tersebut. Nah nanti kalau pada saat pemeriksaan ditemukan ada lanjutan, ditemukan harus ada pemeriksaan lanjutan maka akan dilakukan sesuai dengan prosedur BPJS," katanya.
Adapun, pemeriksaan kesehatan gratis sudah diputuskan Presiden Prabowo Subianto bakal dimulai minggu depan, Senin, 10 Februari 2025.
Mengutip laman Kemenkes RI, Kategori Skrining Berdasarkan Golongan Usia, yakni:
1. Skrining Balita: Difokuskan pada deteksi penyakit bawaan lahir seperti hipotiroid kongenital yang, jika teridentifikasi secara dini, dapat diobati untuk mencegah kematian atau kecacatan.
2. Skrining Remaja (di bawah 18 tahun): Meliputi pemeriksaan obesitas, diabetes, dan kesehatan gigi. Skrining ini bertujuan mendeteksi masalah kesehatan yang sering muncul pada usia anak hingga remaja.
3. Skrining Dewasa: Difokuskan pada deteksi dini kanker, termasuk kanker payudara dan serviks, yang merupakan penyebab utama kematian pada wanita di Indonesia, serta kanker prostat pada laki-laki.
4. Skrining Lansia: Meliputi pemeriksaan alzheimer, osteoporosis, serta kesehatan umum terkait penuaan.
Baca juga: