KBR, Jakarta- Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) mengungkapkan wilayah pesisir Jakarta jadi wilayah dengan sebaran kemiskinan tertinggi.
Direktur WALHI Jakarta, Suci Fitriah Tanjung menyebut menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) lebih dari 25 persen kemiskinan di Jakarta terpusat pada wilayah-wilayah yang dekat dengan modal alam yang besar, seperti Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu.
"Apakah ini akan diteruskan oleh capres dan juga cawapres akan bertugas 5 tahun ke depan. Karena ini berkaitan sekali dengan bagaimana ekosistem kita dikelola dan untuk keberlanjutan kita di masa yang akan datang. Dengan gempuran PSN (Proyek Strategis Nasional, red), kawasan pariwisata strategis nasional dan sebagainya. Tapi, ternyata kita masih punya konsentrasi angka kemiskinan justru 25 persen di Jakarta itu masih terpusat di wilayah-wilayah yang sangat dekat dengan natural capital yang sangat besar," ujar Suci dalam konferensi pers di YouTube WALHI, Rabu, (31/1/2024).
Kerusakan Lingkungan
Menurut Direktur WALHI Jakarta, Suci Fitriah Tanjung masyarakat miskin di Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu mayoritas adalah kelompok yang mencari nafkah dengan pengusahaan mandiri seperti, nelayan, dan pelaku jasa pariwisata berbasis komunitas.
Suci mengatakan pemimpin masa depan perlu memikirkan masyarakat pesisir yang terus berjuang bertahan hidup, baik dari kemiskinan hingga dari ancaman pulau yang tenggelam.
Sejumlah proyek pengengelolaan pulau pesisir di Jakarta yang justru malah melanggengkan perusakan lingkungan. Suci menyoroti proyek national Capital Integrated Coastal Development atau Giant Sea Wall, pariwisata seribu pulau, penangkapan ikan terukur, hingga kilang minyak Pabelokan.
Angka Kemiskinan di DKI Jakarta
Secara luas wilayah, DKI Jakarta didominasi wilayah perairan dengan luas 6.977 Km2, sedangkan daratannya 661 Km2. Suci menjelaskan, 110 pulau ada di Kepulauan Seribu, 11 di antaranya dihuni 28.240 jiwa.
Data BPS.go.id mencatat, sejak Maret 2020 hingga Maret 2022, angka kemiskinan di DKI Jakarta cenderung naik. Pada Maret 2020, angkanya 480,86 ribu orang atau 4,53 persen dari jumlah penduduk DKI, yakni 10,57 juta jiwa.
Kemudian pada Maret 202i, naik menjadi 498,29 ribu orang, atau 4,72 dari jumlah penduduk DKI. Lalu, di 2022 angka kemiskinan kembali naik, berjumlah 502,04 ribu orang, atau 4,69 persen dari jumlah penduduk ibu kota. Namun, Maret 2023 angkanya turun menjadi 4,44 persen.
Baca juga:
Editor: Sindu