Bagikan:

Semua Camat Agar Gelar Lokakarya Percepatan Penurunan Stunting

Penting untuk menjangkau dan membicarakan siapa saja yang berisiko tinggi, seperti ibu hamil yang miskin ekstrem, atau hamil tetapi punya penyakit tertentu.

NASIONAL

Selasa, 06 Feb 2024 18:21 WIB

Stunting

Ilustrasi. Balita saat pemeriksaan kesehatan di Posyandu. (Foto: ANTARA/Akbar Tado)

KBR, Jakarta - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo meminta seluruh camat di tanah air rutin melaksanakan mini lokakarya percepatan penurunan stunting setiap bulan. Hal ini disampaikan Hasto dalam acara Kick Off Mini Lokakarya Stunting Tahun 2024, dan disiarkan kanal YouTube BKKBN, Selasa (6/2/2024).

"Oleh karena itu, kami mohon dengan hormat kepada para camat yang hadir pada kesempatan ini, marilah kita buat secara rutin ya mini lokakarya sebulan sekali mulai bulan Januari tentunya harusnya sudah diselenggarakan. karena unit cost atau anggaran yang dialokasikan melalui dana alokasi khusus (DAK) Bantuan Operasional Keluarga Berencana (BOKB) ini adalah sifatnya rutin sebulan sekali dan kemudian di masing-masing kecamatan diadakan mini lokakarya," kata Hasto.

Dikatakan Hasto, mini lokakarya penting untuk menjangkau dan membicarakan siapa saja yang berisiko tinggi, seperti ibu hamil yang miskin ekstrem, atau hamil tetapi punya penyakit tertentu. Sehingga, kata dia, keluarga yang berisiko tinggi ini bisa dijangkau dari tingkat kecamatan.

Hasto juga meminta, para camat di daerah untuk melakukan koordinasi dengan para kepala desa dan pemangku kepentingan terkait untuk percepatan penurunan stunting.

"Dengan anggaran yang sangat terbatas di kecamatan, misalnya hari ini mini lokakarya Rp100 juta per tahun, tentu belum cukup. Tetapi kami berharap, ini bisa untuk stimulasi agar kita selalu melakukan koordinasi," imbuhnya.

Baca juga:

- Cegah Stunting, Pemerintah Ingin Semua Puskesmas Dilengkapi Alat USG

- Bapanas: Laporkan Jika Ada Bantuan Pangan Stunting tak Layak Konsumsi

Kepala BKKBN menambahkan, program percepatan penurunan stunting di tingkat kabupaten atau provinsi, memiliki cakupan yang terlalu luas sehingga sulit untuk menjangkau dan mengenali kasus-kasus keluarga berisiko stunting. Oleh karena itu, program tingkat kecamatan diharapkan bisa lebih mudah untuk menjangkaunya.

Editor: Fadli

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending