Bagikan:

FOMO Sapiens: 'Noda' Pemilu dan Sentimen Publik Pasca Debat

Pelanggaran etik KPU dan aksi protes civitas akademika soal dinamika politik. Selain itu, menilik analisa perbincangan warganet pasca debat.

NASIONAL

Jumat, 09 Feb 2024 13:15 WIB

pemilu dan debat

Ilustrasi highlight berita sepekan. (FOTO: KBR)

KBR, Jakarta - Pekan ini publik digemparkan dengan kabar pelanggaran etik Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI. KPU terbukti melanggar kode etik dalam pencalonan Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden. Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) pun menjatuhkan sanksi peringatan keras pada KPU. Sementara itu, gelombang kritik civitas akademika terhadap pemerintahan Jokowi meluas. Protes ini muncul sebagai bentuk keresahan atas situasi politik yang berlangsung jelang Pemilu 2024.

Selain itu, platform analisis percakapan media sosial Drone Emprit membuat analisis sentimen publik pada media sosial setelah rangkaian debat Pilpres 2024. Saat ini, media sosial telah banyak memberikan dampak besar dalam membangun opini, pandangan, sentimen, dan preferensi politik publik. Bagaimana pergerakan sentimen publik pasca debat terakhir? Kita bahas bareng Lead Analyst Drone Emprit, Rizal Nova Mujahid.

1. 'Noda' Pemilu

Pelanggaran etik yang dilakukan oleh para komisioner KPU bermula saat proses pendaftaran Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden tanpa dilakukannya perubahan pada syarat usia minimum capres-cawapres di Peraturan KPU Nomor 19 Nomor 2023 sesuai Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 90/POO-XXI/2023. Selain ketua KPU RI Hasyim Asy'ari, 6 anggota komisioner KPU lainnya juga mendapatkan sanksi peringatan keras dari DKPP yang dimana dapat terancam pencopotan jabatan.

Selain itu, para civitas akademika seperti Universitas Indonesia, Universitas Hasanuddin, Universitas Gadjah Mada, Universitas Islam Indonesia serta beberapa universitas besar lainnya menyampaikan kritik terhadap pemerintahan Jokowi terkait situasi politik saat ini. Protes bermunculan karena pemerintahan saat ini dianggap menyimpang dari prinsip moral demokrasi sampai nilai-nilai keadilan sosial.

Baca juga:

2. Sentimen Publik Pasca Debat

Drone Emprit telah melakukan analisis sentimen publik pasca debat calon presiden terakhir pada media sosial X, Tiktok dan yang terbaru juga dilakukan analisis pada media sosial Youtube. Ketiga media sosial tersebut menunjukkan data yang berbeda bergantung dengan fungsinya masing-masing.

Sentimen positif terbanyak di media sosial X diraih oleh pasangan nomor urut 1 Anies-Imin. Sedangkan pasangan nomor urut 2 Prabowo-Gibran mendapatkan interaksi yang paling tinggi di Tiktok. Dan pasangan nomor urut 3 Ganjar-Mahfud mendapatkan emotion analysis "joy" atau berupa reaksi apresiasi dalam kebebasan untuk berkreasi dan mengekspresikan kebudayaan terbanyak di X. Bagaimana selengkapnya?

Baca juga:

Simak bahasan selengkapnya di FOMO Sapiens pekan ini bersama Eky Priyagung dan Aika. Akan ada juga obrolan menarik soal Gen Z mendominasi angka pengangguran di Indonesia.

*Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending