KBR, Jakarta - Pekan ini publik digemparkan dengan kabar pelanggaran etik Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI. KPU terbukti melanggar kode etik dalam pencalonan Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden. Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) pun menjatuhkan sanksi peringatan keras pada KPU. Sementara itu, gelombang kritik civitas akademika terhadap pemerintahan Jokowi meluas. Protes ini muncul sebagai bentuk keresahan atas situasi politik yang berlangsung jelang Pemilu 2024.
Selain itu, platform analisis percakapan media sosial Drone Emprit membuat analisis sentimen publik pada media sosial setelah rangkaian debat Pilpres 2024. Saat ini, media sosial telah banyak memberikan dampak besar dalam membangun opini, pandangan, sentimen, dan preferensi politik publik. Bagaimana pergerakan sentimen publik pasca debat terakhir? Kita bahas bareng Lead Analyst Drone Emprit, Rizal Nova Mujahid.
1. 'Noda' Pemilu
Pelanggaran etik yang dilakukan oleh para komisioner KPU bermula saat proses pendaftaran Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden tanpa dilakukannya perubahan pada syarat usia minimum capres-cawapres di Peraturan KPU Nomor 19 Nomor 2023 sesuai Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 90/POO-XXI/2023. Selain ketua KPU RI Hasyim Asy'ari, 6 anggota komisioner KPU lainnya juga mendapatkan sanksi peringatan keras dari DKPP yang dimana dapat terancam pencopotan jabatan.
Selain itu, para civitas akademika seperti Universitas Indonesia, Universitas Hasanuddin, Universitas Gadjah Mada, Universitas Islam Indonesia serta beberapa universitas besar lainnya menyampaikan kritik terhadap pemerintahan Jokowi terkait situasi politik saat ini. Protes bermunculan karena pemerintahan saat ini dianggap menyimpang dari prinsip moral demokrasi sampai nilai-nilai keadilan sosial.
Baca juga:
- Terima Pencalonan Gibran, Ketua KPU Diputus Langgar Etik
- Gelombang Protes Terhadap Keberpihakan Jokowi, Ketika Keresahan 'Meledak'
2. Sentimen Publik Pasca Debat
Drone Emprit telah melakukan analisis sentimen publik pasca debat calon presiden terakhir pada media sosial X, Tiktok dan yang terbaru juga dilakukan analisis pada media sosial Youtube. Ketiga media sosial tersebut menunjukkan data yang berbeda bergantung dengan fungsinya masing-masing.
Sentimen positif terbanyak di media sosial X diraih oleh pasangan nomor urut 1 Anies-Imin. Sedangkan pasangan nomor urut 2 Prabowo-Gibran mendapatkan interaksi yang paling tinggi di Tiktok. Dan pasangan nomor urut 3 Ganjar-Mahfud mendapatkan emotion analysis "joy" atau berupa reaksi apresiasi dalam kebebasan untuk berkreasi dan mengekspresikan kebudayaan terbanyak di X. Bagaimana selengkapnya?
Baca juga:
- Ikut Kawal Pemilu 2024, Masyarakat Bisa Ikut Melaporkan Pelanggarannya
- Presiden Jokowi Mengeklaim Tidak Akan Ikut Berkampanye?
Simak bahasan selengkapnya di FOMO Sapiens pekan ini bersama Eky Priyagung dan Aika. Akan ada juga obrolan menarik soal Gen Z mendominasi angka pengangguran di Indonesia.
*Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id