KBR, Jakarta- Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy'ari menyebut ada 71 orang petugas ad hoc Pemilu 2024 yang meninggal per Minggu, 18 Februari 2024.
Hasyim memerinci, ada satu orang petugas di tingkat kecamatan atau Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), empat orang anggota Panitia Pemungutan Suara (PPS) atau di tingkat desa.
"Kemudian ada KPPS di tingkat TPS ada 42 orang, kemudian linmas yang menjaga keamanan kegiatan pemungutan penghitungan suara di TPS, yang meninggal ada 24 orang," kata Hasyim dalam keterangan pers, Senin, (19/2/2024).
Hasyim menambahkan, ada 4.567 orang petugas ad hoc Pemilu 2024 yang sakit. Rinciannya, ada 136 orang anggota PPK, 696 orang anggota PPS, 3.371 orang anggota KPPS, dan 364 orang anggota linmas.
Hasyim mengeklaim, telah menyalurkan santunan telah disalurkan kepada empat orang petugas ad hoc yang meninggal.
"Sampai dengan saat ini per tanggal 17 Februari, santunan yang telah disalurkan sebanyak 4 orang anggota badan ad hoc yang meninggal. Dari tadi yang saya sampaikan 71 orang yang meninggal, santunan yang sudah disalurkan sampai saat ini ada 4 orang," imbuhnya.
Hasyim menambahkan, perlindungan kesehatan dan jaminan sosial untuk seluruh anggota badan ad hoc Pemilu 2024 akan dilakukan hingga 20 Maret 2024, atau sampai penetapan rekapitulasi hasil pemungutan suara.
"Mengapa? ketika rekap di kecamatan teman-teman KPPS, kan, masih dihadirkan untuk mengawal hasil penghitungan suara di TPS, demikian juga nanti ketika rekapitulasi di tingkat kabupaten/kota, anggota PPK juga dihadirkan ketika rekapitulasi kabupaten/kota," kata Hasyim.
Baca juga:
Editor: Sindu