KBR, Jombang - Sudah lima hari ratusan warga di Desa Jombok, Kecamatan Kesamben, Jombang, Jawa Timur, dikepung banjir, hingga Kamis (6/2/2020).
Banjir yang merendam sejak Minggu (2/2/2020) itu tak juga surut. Ketinggian air bervariasi, mulai dari 30 centimeter hingga hampir satu meter. Aktivitas masyarakat setempat pun terganggu. Warga juga mulai kesulitan air bersih.
"Banjirnya sejak Minggu lalu (2/2/2020). Sungai meluap nggak tahu kenapa. Padahal sudah ada tanggul kok tetap banjir. Sudah tiga tahun selalu kebanjiran. Sedih nggak bisa masak, nggak ada orang jualan," kata Suwarti, warga Dusun Beluk.
Menurut Suwarti, banjir sudah tiga kali berturut-turut melanda desanya. Banjir selalu terjadi saat hujan, ketika Sungai Watudakon yang mengalir dan melintasi wilayah setempat meluap.
"Sudah tiga tahun berturut-turut kami kebanjiran. Tahun lalu kami bahkan kebanjiran selama delapan hari," imbuhnya.
Suwarti berharap pemerintah daerah segera mencarikan solusi agar Sungai Watudakon tak lagi membanjiri desanya.
Suwarti mengatakan sejauh ini Pemerintah Kabupaten Jombang sudah menyalurkan bantuan untuk warga terdampak bencana banjir tahunan ini.
Selain dapur umum yang didirikan di Balai Desa setempat, kata Suwarti, pemerintah juga membagikan bantuan sembako.
"Sudah dapat nasi dan sembako dari petugas," katanya.
Editor: Agus Luqman
Lima Hari Kebanjiran, Aktivitas Warga Jombang Lumpuh
"Sudah tiga tahun berturut-turut kami kebanjiran. Tahun lalu kami bahkan kebanjiran selama delapan hari," imbuhnya.
Anak-anak bermain di tengah banjir di Jombang, Rabu (5/2/2020). (Foto: KBR/Muji Lestari)
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai