KBR, Jakarta- Ancaman banjir terhadap ribuan hektar lahan pertanian diyakini takkan mengganggu target panen padi nasional. Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Hasil Sembiring memperkirakan, hanya sekitar enam ribuan hektare area persawahan yang terancam puso akibat banjir.
Ia memerinci, daerah dengan tanaman pangan yang paling banyak rusak, tersebar di wilayah Sumatera seperti Aceh, Aceh Utara, Aceh Timur dan Sumatera Barat.
"Kita memang pantau terus karena kalau itu memang puso. Kalau tanaman itu masih muda, kita sangat hati-hati segera karena yang muda itu tergenang kalau varietasnya Ciherang atau biasa kecuali Inpari 30 itu dia bisa mati. Kalau itu puso yang muda, kita bisa ganti benih," jelas Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Hasil Sembiring kepada KBR, Senin (15/2/2016).
Hasil melanjutkan, "Angka yang puso itu memang meningkat dari beberapa bulan terakhir itu ada naik. Saya kira totalnya cuma 6 ribu hektare dari 4.5 juta hektare yang sudah masuk."
Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Hasil Sembiring menambahkan, untuk mengantisipasi ancaman yang lebih besar, timnya terus mengawasi langsung ke daerah-daerah pertanian yang terdampak banjir. Kementan juga meminta dinas pertanian setempat mengaktifkan pompa-pompa untuk mengalirkan air keluar dari area persawahan. Selain itu, ia juga meminta percepatan perbaikan saluran irigasi.
Editor: Rony Sitanggang