Bagikan:

Sudjanan: Ibu Mega Perintahkan Saya, Tapi Tidak Mau Tanggung Jawab

Bekas Presiden Megawati Soekarnoputri dituding tak bertanggung jawab atas instruksinya membuat kegiatan internasional dengan pos anggaran kegiatan di Kementerian Luar Negeri tahun 2004-2005. Kini pos tersebut diusut Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kare

NASIONAL

Senin, 10 Feb 2014 19:50 WIB

Sudjanan: Ibu Mega Perintahkan Saya, Tapi Tidak Mau Tanggung Jawab

Sudjanan, Megawati

KBR68H, Jakarta - Bekas Presiden Megawati Soekarnoputri dituding tak bertanggung jawab atas instruksinya membuat kegiatan internasional dengan pos anggaran kegiatan di Kementerian Luar Negeri tahun 2004-2005. Kini pos tersebut diusut Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena dugaan penyelewenangan.

Bekas Sekretaris Jenderal Kementerian Luar Negeri (Sekjen Kemenlu) Sudjadnan Parnohadiningrat meminta Megawati menjadi saksi meringankan dan bertanggung jawab untuk kasus tersebut.

"Ini dulu sudah kok. Ibu Mega itu dulu memerintahkan saya tapi dimintai tanggung jawab tidak mau. (Megawati) memerintahkan dibikin konferensi, 2003 Oktober. Dilaksanakan penyelenggaraan internasional terutama di Bali dan Jakarta sesering mungkin. Kita kan terpuruk, maka dikerek harkat dan martabat negara kita itu," ujar Sudjadnan di Gedung KPK Jakarta, Senin (10/2).

Bekas Sekjen Kemenlu Sudjadnan Parnohadiningrat mengaku sudah mengajukan Megawati sebagai saksi meringankan baginya. Ia mengklaim tidak mengambil uang negara, namun mengakui telah melakukan kesalahan prosedural. Sudjadnan mengaku hanya melaksanakan perintah negara.

Pada bulan November 2011, KPK telah menetapkan Sudjadnan sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi pengeluaran anggaran di Kesekjenan Kementerian Luar Negeri tahun 2004-2005. Pos anggaran ini untuk kegiatan seminar dan lain-lain. Penyelewengan anggaran tersebut diduga merugikan negara sebesar Rp 18 miliar.

Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending