KBR68H, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dituding tidak mendukung target Badan Nasional Narkotika (BNN) menyusul rencana diberikannya pembebasan bersyarat terhadap Schapelle Leigh Corby.
Anggota Komisi Hukum DPR Eva Sundari mengatakan, diberikannya pembebasan bersyarat itu bertentangan dengan target BNN yang menyatakan tidak ada toleransi terhadap penyalahgunaan narkotika di tahun 2015. Padahal kata Eva, presiden sempat menegaskan memerangi penyalahgunaan narkotika pada hari antinarkoba beberapa waktu lalu.
"Kenapa kok Presiden antara kelakuan dan omongan tidak sama. Dalam pidatonya pada hari antinarkoba, dia berbicara ada tiga kategori kejahatan yang harus diberantas dan tidak kita toleransi, yakni terorisme, penyalahgunaan narkotika, dan korupsi. Tapi kok setelah itu memberikan grasi kepada pelaku perdagangan narkoba ini. Jadi dengan kata lain, Presiden tidak mendukung proyek nasionalnya BNN yang menargetkan zero tolerance pada 2015 mendatang," ujarnya ketika dihubungi KBR68H melalui sambungan telepon.
Delapan orang Anggota Komisi Hukum DPR sebelumnya telah menyurati presiden terkait rencana pemberian pembebasan bersyarat terpidana narkotika Schapelle Leigh Corby. Surat itu berisi sikap keberatan mereka terkait rencana tersebut.
Rencana pemberian pembebasan bersyarat kata dia, menunjukkan inkonsistensi pemerintah terhadap penyalahgunaan narkotika. Surat itu diberikan kepada Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsuddin saat dirinya berkunjung ke DPR kemarin.
Editor: Antonius Eko