KBR68H, Jakarta - Terungkapnya aksi penyadapan terhadap politisi PDI Perjuangan yang juga merupakan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dinilai sebagai bentuk buruknya citra politik di Indonesia.
Pengamat militer CSIS Alexandra Retno mengatakan, tindakan penyadapan tidak akan memberikan kontribusi positif bagi pembangunan, tapi untuk saling menjatuhkan. Kata dia, hal ini perlu diperbaiki bagi semua elemen pemerintahan, pejabat dan politisi.
"Sebenarnya menandakan ada tingkat ketidakpercayaan yang sangat tinggi dalam budaya politik kita. Baik itu yang internal atau pun dengan negara tetangga.Kalau sampai yang ada dalam praktik politik Indonesia adalah sadap menyadap satu sama lain. Yang harus kita waspadai adalah ada apa dengan kita sampai harus menyadap orang?" kata Alexandra.
PDI Perjuangan menyatakan Joko Widodo disadap sejak November. Namun Jokowi menanggapi dingin hal tersebut. PDI Perjuangan sendiri juga menegaskan tidak akan mengambil sikap hukum terhadap pelaku penyadapan di rumah dinas gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo. Politisi PDI Perjuangan, TB Hasanuddin menduga kuat pelaku penyadap tersebut bukanlah pihak asing.
Editor: Antonius Eko