Bagikan:

Polisi: Pelibatan Wartawan sebagai Intelijen tak Pengaruhi Independensi

KBR68H, Jakarta - Kepolisian Indonesia mengklaim wartawan yang diajak menjadi bagian dari intelejen untuk keperluan pemilu tak akan memengaruhi independensi pers.

NASIONAL

Senin, 03 Feb 2014 22:12 WIB

Polisi: Pelibatan Wartawan sebagai Intelijen tak Pengaruhi Independensi

wartawan, intelejen, kepolisian, pemilu

KBR68H, Jakarta - Kepolisian Indonesia mengklaim wartawan yang diajak menjadi bagian dari intelejen untuk keperluan pemilu tak akan memengaruhi independensi pers. Juru bicara Kepolisian Indonesia, Agus Rianto mengatakan, keamanan dan kesuksesan penyelenggaraan pemilu menjadi tanggung jawab semua warga negara, termasuk wartawan. Kata dia, Polri justru mengharapkan netralitas wartawan dalam pemberitaan soal pemilu. (Baca: Wartawan Jangan Jadi Intelijen Polri)

"Kita justru ingin mengharapkan netralitas teman-teman pers itu yang dikedepankan di situ. Gitu. Jadi, kita sama-sama mengawasi nih pelaksanaan pemilu ini. Kan, katanya pers itu pilar keempat, ya, pilar keempat. Nah, tentunya kita di pilar-pilar itu punya tugas, tanggung jawab, kewajiban, mungkin juga di dalamnya sebagian ada hak. Nah, kita sama-sama, mari kita wujudakan pemilu yang damai," tegas Agus Rianto kepada KBR68H, Senin (03/02).

Sebelumnya, Kepala Kepolisian Indonesia, Sutarman meminta, media membantu memberikan informasi kepada intelijen kepolisian, terutama di daerah-daerah pada pemilu nanti. Sutarman beralasan, pelibatan wartawan sebagai jaringan intelijen akan mampu menutup celah minimnya intelijen di daerah. Selain itu, kata dia, upaya ini juga untuk pencegahan. Namun, langkah ini ditentang oleh Aliansi Jurnalis Independen (AJI). Pengurus AJI Indonesia, Aryo Wisanggeni mengatakan, pelibatan wartawan sebagai intelijen bertentangan dengan nilai-nilai jurnalistik meski untuk alasan menjaga kemanan Pemilu.

Editor: Nanda Hidayat

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending