Pengacara Deddy Kusdinar : Tuntutan Jaksa KPK Terlalu Berat

KBR68H, Jakarta - Tim Kuasa Hukum terdakwa kasus mega proyek Hambalang, Deddy Kusdinar menganggap tuntutan jaksa kepada kliennya terlalu berat. Sebelumnya, bekas pejabat di Kementerian Pemuda dan Olahraga itu dituntut 9 tahun penjara dalam korupsi proyek Hambalang. Kuasa Hukumnya, Rudy Alfonso mengatakan, jaksa tidak memperhatikan sejumlah fakta yang meringankan perbuatan kliennya. Misalnya kata dia, tidak ada unsur yang merugikan negara yang dilakukan oleh Deddy Kusdinar. Rudy Alfonso tengah menyiapkan draf pembelaan yang akan dibacakan pekan depan di dalam persidangan. (Baca: KPK Resmi Tahan Deddy Kusdinar)

“Ya kita lihat saja lah, yang menurut jaksa terbukti juga kan cuma 250 juta yang dipinjam biaya untuk suatu seminar dan itu sudah dikemabalikan. Kemudian juga ada yang 10 juta untuk biaya konsultan menurus sertifikat dan yang berapa itu, jadi kurang lebih cuma 300 juta yang dianggap terbukti. Nah faktanya yang sampai miliaran yang ada bonnya sementara itu kan yang seharus dikejar, mereka soalnya yang menikmati,” ujarnya kepada KBR68H saat dihubungi (18/02).

Kuasa Hukum Deddy Kusdinar, Rudy Alfonso menambahkan, pihaknya berharap majelis hakim bisa memutuskan perkara ini dengan dengan seadil-adilnya. Sebelumnya bekas Kepala Biro Keuangan dan Rumah Tangga Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Deddy Kusdinar dituntut 9 tahun penjara dan denda Rp 300 juta subsider 6 bulan kurungan penjara. Jaksa penuntut umum Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menilai Deddy terbukti melakukan tindak pidana korupsi proyek pembangunan Pusat Pendidikan, Pelatihan dan Pekan Olahraga Nasional (P3SON) di Bukit Hambalang, Bogor, Jawa Barat. (Baca: Choel Mallarangeng Akui Terima Uang dari Dedy Kusdinar)

Editor: Nanda Hidayat