Bagikan:

Nuh: Sekolah yang Gelar Ujian Masuk Harus Diberi Sanksi

Kepala Dinas Pendidikan diminta menjatuhkan sanksi bagi sekolah menengah negeri yang menggelar ujian masuk.

NASIONAL

Kamis, 13 Feb 2014 19:09 WIB

Nuh: Sekolah yang Gelar Ujian Masuk Harus Diberi Sanksi

Nuh, Sekolah, Sanksi, ujian masuk

KBR68H, Jakarta - Kepala Dinas Pendidikan diminta menjatuhkan sanksi bagi sekolah menengah negeri yang menggelar ujian masuk.

Menteri Pendidikan Mohammad Nuh berjanji, akan mengeluarkan surat edaran untuk menyampaikan hal itu. Menurutnya, hasil ujian nasional sudah mencukupi sebagai seleksi penerimaan calon siswa.

"Nanti kalau masing-masing sekolah membuat tes serentak dan nanti ada yang tidak diterima, itu berbiaya. Buat apa ada ujian di SD kalau tidak dipakai di SMP, SMP juga demikian, buat apa ada ujian kalau tidak dipakai di atasnya. Ini sistem yang tidak mempercayai, saling menegasikan antarjenjang. Tetap ada seleksi, tapi seleksinya itu dasarnya adalah prestasi yang di bawahnya," ujar Menteri Pendidikan Mohammad Nuh di kantornya, Kamis (13/02)

Nuh menambahkan, sistem nilai ujian nasional juga lebih terbuka. Tujuannya mengurangi celah terjadi pungutan liar dalam penerimaan siswa. Selain itu, Kementerian Pendidikan juga melarang Sekolah Dasar mengadakan tes membaca, menulis dan berhitung. Alasannya, siswa baru mendapat kemampuan itu ketika mengenyam pendidikan dasar.

Rencana Ujian Nasional Tahun Depan

Sementara, terkait ujian nasional untuk tahun depan, Nuh mengatakan, lembar jawaban nantinya memiliki ketebalan 100 miligram. Dengan begitu, lembar jawab bisa lebih tahan terhadap kerusakan.

"Untuk lembar jawaban 100 miligram. Dulu 80 mg per meter persegi, itu kalau mau baca lengkapnya. 100 mg itu sudah sangat tebal. Itu juga muncul komplikasi sendiri percetakannya, nanti jadi satu karena setiap naskah ada kode batang. Kode batang di naskah harus sama dengan yang ada di lembar jawaban," ujar Nuh.

Ia mengklaim percetakan kertas ujian nasional berlangsung lancar. Ia optimistis pemenang tender percetakan akan bisa diumumkan pekan depan.

Sebelumnya, percetakan soal dan jawaban ujian nasional menuai masalah. Keterlambatan cetak kertas soal mengakibatkan ujian nasional di sejumlah wilayah ditunda. Percetakan kertas jawaban juga dinilai terlalu tipis dan mudah rusak.

Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending