KBR68H, Jakarta - Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi berjanji menuntaskan kasus impor beras ilegal asal Vietnam. Menurutnya impor beras ilegal telah membuat harga besar di tingkat produsen hingga konsumen terganggu. Meski begitu ia meminta waktu untuk terlebih dulu berkonsultasi dengan jajarannya.
"Musti dilihat juga dari sisi jumlah. Kalau saya lihat jumlahnya kecil sekali. Tapi saya berjanji bahwa, Kementerian Perdagangan ini kan seperti wasit kalau main bola atau boxing. Ketika bertinju atau memukul di bawah pinggang, itu mesti dilarang. Karena kita mesti menerapkan satu situasi yang sejajar dan seimbang. Saya berjanji kalau ada yang ilegal pasti akan diperangi," ujar Lufti di Jakarta, Rabu (12/11).
Terkait soal ini, Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan mengaku tidak pernah mengimpor beras medium ilegal dari Vietnam. Persatuan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi) menyatakan, jumlah beras ilegal tersebut mencapai 15 ribu ton. Untuk mencari pelakunya, Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertanian, dan Komisi Perdagangan DPR RI kini melakukan investigasi.
Harapan pada Lutfi
Sementara itu, para pedagang tradisional mendorong Lutfi dapat mengembangkan pasar tradisional. Sekjen Asosiasi Pedagang Pasar Indonesia (APPTI) Ngadiran mengatakan, selama dipimpin Menteri Perdagangan sebelumnya, Gita Wirjawan, pasar tradisional tak pernah mendapat perhatian khusus. Menurutnya, program soal pengembangan pasar yang sudah ada di Kemendag, tak pernah terealisasi di lapangan.
"Kita berharap dengan menteri yang baru lebih berpihak terhadap kondisi pasar tradisional dengan pedagangnya terutama. Pasarnya diperhatiin kalau pedagangnya tidak diperhatiin repot juga, yang terutama kelangsungan hidup pedagang tradisional akan bertambah eksis akan tergerus," kata Ngadiran kepada KBR68H
Pelaku dunia usaha lainnya, berharap Muhammad Lutfi memprioritaskan ketersediaan bahan pokok. Sebab saat ini ketersediaan bahan pokok terganggu menyusul bencana banjir dan tanah longsor. Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofyan Wanandi meminta Lutfi tak perlu membuat terobosan baru, karena jabatan menteri tinggal beberapa bulan ke depan.
"Jadi dia harus bisa berkoordinasi, memakai aparat yang ada di Kementerian Perdagangan. Jangan lagi terobosan baru (karena) tidak mungkin lagi menurut saya. Kecuali beberapa prioritas yang harus dia harus lakukan, terutama yang saya kuatir saat ini adalah suplai bahan-bahan pokok kita. Itu yang harus dia lakukan," kata Sofyan Wanandi usai dialog ekonomi di Grand Indonesia, Rabu (12/2) siang.
Ia juga berharap Lutfi menjaga kementerian perdagangan tetap transparan, sehingga kerjasama antara pengusaha dan pemerintah tetap berjalan.
Menteri Perdagangan baru Muhammad Lutfi akan dilantik presiden, Jumat ini. Menteri Perdagangan sebelumnya Gita Wirjawan telah mundur sejak 1 Februari karena ingin fokus dalam konvensi calon presiden dari Partai Demokrat.
Editor: Anto Sidharta
Mendag Baru: Kemendag seperti Wasit kalau Main Bola

NASIONAL
Rabu, 12 Feb 2014 20:48 WIB


Mendag Baru, M Lutfi, Kemendag
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai