KBR68H,Jakarta - Jaringan Solidaritas Korban untuk Keadilan (JSKK) kembali menggelar aksi diam di depan Istana Merdeka atau yang biasa disebut Kamisan. Kamisan ke-343 ini menyampaikan pesan filosofi kabut asap Riau.
Presidium JSKK Sumarsi mengatakan banyak bencana alam Indonesia di luar Jawa kurang diperhatikan oleh Presiden. Salah satunya presiden tidak peka dengan bencana asap di Riau.
"Ini yang ke 343, surat yang kami sampaikan ke presiden mengenai ini, kan di Riau ada kabut asap. Kabut asap Riau ini sama dengan ketidakadilan sosial untuk seluruh rakyat Indonesia. Di mana ada bencana alam di mana presidennya tidak ada perhatian penuh yah. Sinabung, banjir bandang di Minahasa dan Papua. Tidak seperti perhatian ke Gunung Kelud," jelas orangtua korban Tragedi Trisakti ini kepada KBR68H di Depan Istana Merdeka, (27/2).
Sudah 343 kali JSKK melakukan aksi kamisan. Hanya saja kasus pelanggaran HAM masa lalu belum ditindaklanjuti menjelang Presiden SBY lengser akhir tahun 2014 ini. Namun Sumarsih bersama aktivis JSKK terus menunntut kasus pelanggaran HAM diselesaikan.
"Kami akan tetap menagih janji agar presiden SBY di sisa waktu pemerintahannya untuk niat menyelesaikan kasus pelanggarahan berat masa lalu. Seperti SBY menerima keluarga korban, Maret 2008 kemarin," jelasnya
"Kami meminta kepada Bapak Presiden, meski pun masa jabatannya tinggal beberapa bulan saja, untuk segera mewujudkan janji bapak. Yaitu menuntaskan berbagai tragedi pelanggaran HAM di masa lalu dan menggerakkan niat baik untuk mengatasi penderitaan rakyat," jelas Sumarsi.