KBR68H, Jakarta - Institut Pertanian Bogor (IPB) tengah mengembangkan teknologi pertanian dengan sebutan sistem lahan pasang surut. Teknologi ini diperlukan sebagai upaya pemenuhan kebutuhan pangan dalam negeri secara mandiri.
Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Herry Suhardiyanto bercerita saat ini produksi pangan di Indonesia terkendala minimnya lahan. Jika teknologi pertanian pasang surut ini dipakai, maka Indonesia tidak lagi perlu impor pangan.
Pertanian pasang surut ini memanfaatkan area dataran yang tergenang air laut. Lahan digunakan saat air laut surut dalam beberapa waktu. Dataran itu ditanami berbagai tananaman.
Kawasan yang sudah diuji coba ada di daerah Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan. Di sana ada budidaya kedelai sejak 2011. Kedelai ditanam di lahan pasang surut 2,5 hektar dan menghasilkan 2,75 sampai 3,38 ton per hektare. Dengan budidaya kering biasa, biasanya hanya menghasilkan 0,8 ton kedelai per hektar. Uji coba serupa pernah dilakukan di Delta Telang, dekat Palembang, dan Tulang Bawang, Lampung.
"Kalau kita andalkan pemenuhan kedelai dengan lahan yang selama ini ada, jangan-jangan nanti produksi kedelai meningkat tapi jagung turun, atau kacang tanah turun," kata Herry.
Namun demikian, lahan pasang surut punya masalah dengan pirit atau besi sulfida. Pirit yang teroksidasi membuat tingkat asam tanah turun. Peneliti IPB menangani masalah ini dengan budidaya jenuh air. Cara ini mengatur tingkat genangan air di tanah. Herry mengatakan lokasi parit dan jumlah genangan yang tepat membuat pirit tidak akan naik ke permukaan tanah dan mengganggu bibit.
Program ini baru uji coba lapangan dari IPB. Herry berharap metode budidaya jenuh air ini diketahui oleh masyarakat luas. "Mudah-mudahan ada kelompok tani yang tertarik, ada lahan pasang surut yang belum tergarap dengan baik, lalu bisa dikelola oleh petani," tutup Herry.
Editor: Pebriansyah Ariefana
IPB Kembangkan Pertanian Lahan Pasang Surut untuk Penuhi Kebutuhan Kedelai
KBR68H, Jakarta - Institut Pertanian Bogor (IPB) tengah mengembangkan teknologi pertanian dengan sebutan sistem lahan pasang surut. Teknologi ini diperlukan sebagai upaya pemenuhan kebutuhan pangan dalam negeri secara mandiri.

NASIONAL
Senin, 03 Feb 2014 21:53 WIB


kedelai, pertanian pasang surut
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai