KBR68H, Banyuwangi- Kementerian Kesehatan menyatakan Indonesia masih kekurangan enam ribu dokter spesialis untuk rumah sakit di seluruh daerah.
Wakil Menteri Kesehatan Ali Ghufron Mukti mengatakan ini terjadi karena stok dokter di perguruan tinggi juga terbatas. Guna mengatasi hal tersebut, Kemenkes bakal meningkatkan beasiswa dokter spesialis.
“Kebutuhan spesialis di Indonesia kita punya sekarang ini 30-an ribu. Nah, memang pemerintah memberikan beasiswa totalnya sampai 6000. Sekarang sudah lebih dari 3500. Ada lagi nanti mereka yang sudah diberikan beasiswa ini untuk ngambil spesialis sudah selesai dan kembali ke daerah dimana mereka dulu diusulkan, meskipun uangnya adalah dari pemerintah pusat. Anastesi termasuk yang sangat kurang kemudian hampir semua spesialis kurang,”kata Ali Ghufron Mukti.
Ali Ghufron Mukti menambahkan, ke depannya perekrutan dokter spesialis akan dilakukan oleh pemerintah pusat supaya distribusinya bisa merata.
Sesuai dengan Undang-Undang Pemerintah Daerah, perekrutan dokter spesialis saat ini menjadi kewenangan daerah masing-masing. Hal tersebut memicu kompetisi antardaerah, yang akhirnya memicu dokter spesialis memilih pemda yang memberikan gaji tinggi.
Editor: Antonius Eko