KBR68H, Jakarta - Rencana pemberian mobil bagi warga yang rajin sholat Dzuhur berjamaah di Bengkulu, dapat menimbulkan kecemburuan sosial. Cendekiawan muslim Zuhairi Misrawi mengatakan rencana pemberian hadiah oleh Wali Kota Bengkulu Helmi Hasan dinilai telah mengesampingkan pemeluk agama dan keyakinan lainnya. Zuhairi menilai langkah Helmi sekadar pencitraan.
"Psikologi kelompok minoritas di kita itu yang nrimo atau bisa menerima apapun keputusan pemerintah daerah karena mereka minoritas. Tapi ini bisa menimbulkan kecemburuan sosial, kenapa yang diperhatikan hanya kelompok atau agama tertentu. Dan ketika muncul kecemburuan, maka akan terjadi instabilitas yang bisa mengarah ke intoleransi meski terlalu jauh sampai ke sana. Kita jangan membangun tradisi politik yang salah kaprah ini, yaitu pencitraan," ujarnya saat program Sarapan Pagi KBR.
Wali Kota Bengkulu Helmi Hasan menyediakan hadiah berupa berangkat haji dan umrah, serta mobil Innova milik pribadinya bagi warga nya yang rajin shalat Dzuhur berjemaah di Masjid At-Taqwa setiap Rabu. Syarat untuk mendapatkan hadiah itu adalah harus melaksanakan salat dzuhur berturut-turut selama 40 kali. Sedangkan untuk mendapatkan hadiah menunaikan ibadah haji gratis, masyarakat harus melaksanakan shalat Dzuhur berjemaah secara berturut-turut selama 52 kali. Khusus untuk ibadah haji dan umrah, dana sebesar Rp 2,3 miliar diambil dari APBD Kota Bengkulu.