Bagikan:

Buah Lokal di Tengah Gempuran Buah Impor

Sebagian orang menganggap buah impor kerap lebih baik dari buah lokal. Benarkah demikian? Menurut Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Herry Suhardiyanto, produksi buah di Indonesia sudah baik. Namun, minimnya lahan membuat kebutuhan dalam negeri tidak b

NASIONAL

Selasa, 04 Feb 2014 17:48 WIB

Author

Rio Tuasikal

Buah Lokal di Tengah Gempuran Buah Impor

Buah Lokal, Buah Impor

KBR68H, Jakarta – Sebagian orang menganggap buah impor kerap lebih baik dari buah lokal. Benarkah demikian? Menurut Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Herry Suhardiyanto, produksi buah di Indonesia sudah baik. Namun, minimnya lahan membuat kebutuhan dalam negeri tidak bisa terpenuhi. Sehingga, saat ini lahan pertanian baru perlu dibuat, petani pun harus perbaiki kualitas produknya.

"Manggis, mangga, luar biasa. Durian kita juga hebat. Panennya bisa bergilir dari Aceh sampai Sulawesi. Tapi masih belum betul-betul jadi andalan," kata Herry mencontohkan. Menurut Herry, perkembangan pertanian di Indonesia masih belum bisa menyusul pertumbuhan penduduk.  Akhirnya, pemerintah terpaksa impor buah-buahan.

Herry menambahkan, konsumen perlu dahulukan produk lokal kendati harganya lebih mahal atau kualitasnya tak sebagus yang impor. Meski demikian, petani pun harus memperbaiki produknya supaya bisa bersaing.

"Komoditasnya juga harus cepat, harus segera mengejar. Kan kita tidak bisa terus-terusan mengharapkan konsumen berpihak pada produk lokal," kata Herry. Konsumen, katanya, tidak bisa disalahkan.

Hal senada dikatakan oleh Dirjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian (PPHP) Kementerian Pertanian Yusni Emilia Harahap. Emilia mengatakan produksi kakao di Sulawesi dan produksi karet di Jawa-Sumatera sudah tinggi. Emilia berharap petani di sana mulai membuat buah-buahan itu jadi produk olahan supaya bisa bersaing.

"Selama ini kita lebih kepada bahan mentahnya, nah sekarang kita dorong ke pengolahan," kata Emilia.

Emilia menambahkan, pihaknya sedang mencari peluang investasi untuk industri pengolahan itu. Namun, peluang investasi itu terkendala minimnya infrastruktur jalan. "Mau investasi tapi nggak ada listrik, bagaimana?" katanya.

Ke depan, Kementerian Pertanian berharap petani Indonesia bisa tingkatkan kualitas produknya. "Pokoknya kuncinya siap bersaing, itu saja," kata Emilia.

Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending