Bagikan:

BPK Akan Umumkan Audit Impor Beras Vietnam pada Awal Maret

KBR68H, Jakarta - Badan Pemeriksa Keuangan BPK akan mengumumkan hasil audit kasus impor beras Vietnam pada awal Maret mendatang. Anggota BPK Ali Maskur Musa mengatakan, saat ini BPK masih menelusuri dokumen-dokumen yang didapat dari empat lembaga yang b

NASIONAL

Selasa, 11 Feb 2014 11:02 WIB

Author

Bambang Hari

BPK Akan Umumkan Audit Impor Beras Vietnam pada Awal Maret

impor beras, BPK, bea cukai, ilegal

KBR68H, Jakarta - Badan Pemeriksa Keuangan BPK akan mengumumkan hasil audit kasus impor beras Vietnam pada awal Maret mendatang.

Anggota BPK Ali Maskur Musa mengatakan, saat ini BPK masih menelusuri dokumen-dokumen yang didapat dari empat lembaga yang berkaitan dengan impor beras tersebut.

Empat lembaga itu antara lain dari Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertanian, Perum Bulog, dan Kementerian Keuangan.

"Untuk pengumpulan dokumen dan fakta-fakta, serta semua yang menyangkut pengaturannya, Insya Allah akan selesai di bulan ini. Kita akan mendapatkan satu kesimpulan apakah beras yang masuk itu ilegal atau legal. Dari situ kemungkinan akan kita lakukan pemeriksaan lanjutan dan lebih rinci mengenai berapa kerugian negara yang menyangkut aturan yang ada, sehingga menyebabkan potensi kerugian negara," ujar Ali saat dihubungi KBR68H.

Sebelumnya, Ketua Komisi Pertanian DPR Nabiel Al-Musawa mendesak Badan Pemeriksa Keuangan BPK segera menuntaskan investigasi beras impor ilegal dari Vietnam dan melaporkan hasilnya sebelum Pemilu legislatif April mendatang.

Kasus beras impor Vietnam terkuak setelah Bea dan Cukai menahan 800 ton beras impor asal Vietnam di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Diduga terjadi pelanggaran ketentuan perijinan impor pada beras tersebut. Tiga perusahaan pengimpor beras terancam dicabut izin impor mereka.

Editor: Agus Luqman

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending