KBR68H, Jakarta - Pemerintah Indonesia didesak untuk keluar dari Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). Alasannya selain daya saing Indonesia turun, Indonesia juga makin bergantung pada impor untuk pemenuhan berbagai kebutuhan di dalam negeri. Direktur Eksekutif Indonesia for Global Justice, Riza Damanik mengatakan keterlibatan Indonesia dalam WTO telah menyebabkan Indonesia gagal melindungi pasar domestik dari terjangan impor produk pangan dan lainnya. Pemerintah diminta melindungi dan memperkuat pasar di dalam negeri sebelum membuka keran perdagangan bebas dengan negara-negara lain.
"Sebagai konsekuensi menandatangani perjanjian WTO adalah bahwa tiap negara, dia tidak boleh membatasi impor berbagai produk, termasuk pangan. Saya ingin mengatakan, dalam konteks seperti itu, ketika Indonesia ingin melakukan proteksi. Misalnya ingin menghentikan impor kedelai dan ikan, maka sebagai konsekuensinya, negara-negara yang selama ini mengekspor ikan dan kedelainnya ke Indonesia pasti akan marah. Dia akan menggugat ke WTO. Konsisi itulah yang dimanfaatkan saat ini," ujarnya.
Riza menambahkan, besarnya kebutuhan untuk impor ini juga memicu berbagai praktik korupsi. Seperti dengan cara mempermainkan kuota impor pangan. Praktik ini diduga dilakukan bekas Presiden Partai Keadilan Sejahtera, Luthfi Hasan Ishaaq. Dia ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena diduga terlibat dalam korupsi kuota impor daging sapi di Kementerian Pertanian.
WTO Dinilai Perparah Ketergantungan Impor Indonesia
Pemerintah Indonesia didesak untuk keluar dari Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).

NASIONAL
Jumat, 15 Feb 2013 23:05 WIB

impor
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai