KBR68H, Jakarta - Wakil Presiden Boediono memberikan tengat waktu tiga tahun, hingga 2015 kepada Kemendikbud menuntaskan pembahasan kurikulum pendidikan tingkat SD, SMP sampai SMA. Boediono mengingatkan kepada Kepala Dinas di seluruh Indonesia untuk melaksanakan dan membahas kurikulum dengan terperinci, termasuk soal pelatihan guru. Kata Boediono, Kepala Dinas di daerah adalah ujung tombak pelaksanaan dalam pendidikan.
“Laksanakan secara bertahap, kita tidak bisa memaksakan semua dimulai diajaran tahun 2013. Tetapi perlu kita ingat, jangan molor-molor, jangan kehilangan waktu, karena yang rugi adalah generasi muda kita. Kurun waktu tiga tahun saya kira cukup asal kita bekerja keras,” kata Boediono dalam acara Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan di Depok, Jawa Barat, (11/02/2013).
Perubahan kurikulum baru yang tengah digagas sebelumnya mendapatkan penolakan sebagian kalangan. Diantaranya Komisi Pendidikan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Alasannya, DPR menilai persiapan kementerian belum cukup matang untuk mengimplementasikan kurikulum baru ini. Namun, Anggota Komisi Pendidikan DPR Ferdiansyah mengatakan, pihaknya tetap mempersilakan kementerian untuk melakukan uji coba kurikulum.
Wapres: 3 Tahun Sosialisasi Kurikulum Pendidikan
Wakil Presiden Boediono memberikan tengat waktu tiga tahun, hingga 2015 kepada Kemendikbud menuntaskan pembahasan kurikulum pendidikan tingkat SD, SMP sampai SMA.

NASIONAL
Senin, 11 Feb 2013 13:22 WIB


kurikulum pendidikan
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai