KBR68H, Jakarta - Wakil Menteri Keuangan Mahendra Siregar menyatakan defisit perdagangan Indonesia pada 2012 merupakan yang tertinggi sejak 1961. Hal itu disebabkan tingginya impor dari sektor migas untuk pemenuhan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi.
Mahendra mengatakan, upaya untuk mengurangi defisit perdagangan harus dilakukan dengan menekan konsumsi BBM bersubsidi pada tahun ini. Menurutnya, Pemerintah harus mendukung kebijakan Pemerintah Daerah yang mendukung kebijakan pengurangan konsumsi BBM bersubsidi.
“Yang harus kita waspadai adalah beberapa, katakanlah perkembangan yang menyertai angka-angka yang barusan itu. Karena kita lihat angka di kwartal ke-4 itu lain dari biasanya justru menunjukan pelemahan dibandingkan kwartal ke-3 karena biasanya kwartel ke 4 itu adalah yang paling kuat. Jadi itu satu turun satu persen dibandingkan kwartal ke-3. Kedua adalah tingkat inflasi yang terlalu tinggi di atas satu persen. Lain lagi adalah balance kita, pertama kalinya kita defisit. Jadi oke kita tumbuh sehat dan ini juga semua optimis akan bisa bertahan, tapi lihat juga angka-angka ini apa yang harus dicermati dan apa yang harus direspon dengan baik menghadapi ini supaya pertumbuhan itu tidak semakin digrogoti,” kata Mahendra.
Impor Bahan Bakar Minyak (BBM) Indonesia meningkat sepanjang 2011. Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) menyatakan, tiap harinya Indonesia mengimpor minyak sebanyak 800 ribu barel. Jumlah tersebut lebih dari setengah kebutuhan Bahan Bakar Minyak (BMM) Indonesia setiap hari. Impor BBM terpaksa dilakukan karena produksi minyak dalam negeri terus berkurang sepanjang 2011. Sedangkan kebutuhan masyarakat terus meningkat sebanyak 1,4 juta barel tiap hari.
Wamenkeu : Defisit Perdagangan Tahun Lalu Terbesar Sejak 1961
Wakil Menteri Keuangan Mahendra Siregar menyatakan defisit perdagangan Indonesia pada 2012 merupakan yang tertinggi sejak 1961. Hal itu disebabkan tingginya impor dari sektor migas untuk pemenuhan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi.

NASIONAL
Rabu, 06 Feb 2013 15:29 WIB

neraca perdagangan, indoneisia, defisit
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai