Bagikan:

Tuntut Pengembalian Deposito Batavia, Asosiasi Tiket Surati DPR

Asosiasi Perusahaan Penjual Tiket Penerbangan Indonesia (Astindo) dan Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) telah mengirim surat ke Komisi Perhubungan DPR RI, terkait pengembalian aset agen perjalanan di Batavia Air.

NASIONAL

Senin, 04 Feb 2013 23:00 WIB

Author

Eli Kamilah

Tuntut Pengembalian Deposito Batavia, Asosiasi Tiket Surati DPR

Batavia Air

KBR68H, Jakarta - Asosiasi Perusahaan Penjual Tiket Penerbangan Indonesia (Astindo) dan Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) telah mengirim surat ke Komisi Perhubungan DPR RI, terkait pengembalian aset agen perjalanan di Batavia Air. Presiden Astindo, Elly Hutabarat mengatakan anggota agen Astindo dan Asita mempunyai deposito untuk transaksi pemesanan tiket yang sudah disetorkan ke Batavia sebelum dipailitkan Pengadilan Niaga Jakarta Pusat. Rata-rata setiap agen menyetorkan dana deposito sebesar Rp 15 juta. Dana dalam deposito pemesanan tiket ini harus dikembalikan karena tak masuk kategori aset milik maskapai Batavia. Selain menyurati DPR, Astindo juga bakal menemui Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI).

“Pada waktu kita memasukan top up itu, uang itu kita masukan, kemudian ketika terjadi pailit, maka uang itu yang semua kita punya masuk ke kurator, yang sebenarnya itu suatu kesalahan, apa yang masuk ke kurator seyogyanya hanya aset dari Batavia saja, bukan uang yang sebenarnya milik kita, uang kita yang kita titipkan ke Batavia, bukan sebagai aset Batavia," kata Elly di Jakarta.

Sebelumnya, manajemen maskapai Batavia Air menyatakan bahwa Pengadilan Niaga Jakarta Pusat telah menunjuk empat kurator untuk membantu menangani segala urusan dan dampak akibat penutupan perusahaan Batavia. Maskapai ini dinyatakan pailit sejak akhir Januari lalu karena tak membayar utang kepada perusahaan yang menyewakan pesawat untuk keperluan ibadah haji.

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending