Bagikan:

Tersandung Suap, Kemendag Evaluasi Impor Sapi

Kementerian Perdagangan akan mengubah sistem perizinan impor sapi. Ini dilakukan sebagai evaluasi menyusul adanya suap terkait izin penambahan impor daging sapi. Kasus suap ini menjerat bekas Presiden Partai keadilan Sejahtera PKS Luthfi Hassan Ishaq seni

NASIONAL

Senin, 04 Feb 2013 18:16 WIB

Tersandung Suap, Kemendag Evaluasi Impor Sapi

Kemendag, Impor Sapi

KBR68H, Jakarta - Kementerian Perdagangan akan mengubah sistem perizinan impor sapi. Ini dilakukan sebagai evaluasi menyusul adanya suap terkait izin penambahan impor daging sapi. Kasus suap ini menjerat bekas Presiden Partai keadilan Sejahtera PKS Luthfi Hassan Ishaq senilai Rp 1 miliar.

Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi mengatakan Kemendag akan membuat sistem permintaan tambahan kuota impor atau izin impor daging sapi secara online. Dengan cara ini, pejabat dilarang bertemu langsung dengan pengusaha impor daging.

"Kita sebaiknya memperbaiki proses perizinannya dan salah satu yang kita tawarkan adalah apa yang kita lakukan di sini. Yaitu mengurangi interaksi antara pemohon. Jadi lewat electronic licensing, sehingga tidak ada tatap muka. Jadi seseorang hanya datang dalam satu loket. Kalau perlu tidak perlu datang ke loket. Email aja, semua dalam web base. Saya kira itu lebih baik dan transparan dan mengurangi interaksi," ujar Bayu Krisnamurthi.

Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi menambahkan sistem penyaluran sapi potong juga akan diubah. Temasuk proses pemotongan sapi hingga siap dipasarkan. Bayu mengklaim, kelangkaan pasokan sapi selama ini disebabkan karut-marut sistem distribusi sapi potong. Sistem ini, kata dia, akan diajukan ke Kementerian Pertanian. Ini karena keputusan pemberian izin impor terakhir menjadi kewenangan Kementerian Pertanian.

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending