KBR68H, Jakarta - Pemerintah diminta memanfaatkan Rumah Potong Hewan (RPH) untuk menjadi pusat penghasil daging sapi dan kerbau di dalam negeri. Sekjen Perhimpunan Peternak Sapi Kerbau Indonesia Rochadi Tawaf mengatakan dengan cara itu, harga daging dapat dikendalikan di pasaran. Sebab, kata dia, selama ini pasokan daging dikendalikan pengecer yang dituding ikut memainkan harga daging di pasaran.
“Kita kan supply demand, harga itu terjadi akibat supply-demand nah pembenahan supply demand harusnya juga. Harusnya dari aspek produksi di sektor produksi oleh asosiasi-asosiasi kiblat membenahinya. Kedua dari sisi produk si daging itu asosiasi-asosiasi produsen prosesing daging membenahi RPH-RPH nya dengan pemerintah tentunya untuk mendapatkan daging-daging yang berkualitas sesuai dengan kebutuhan mereka,“ kata Rochadi Tawaf saat diwawancarai oleh KBR68H dalam program Sarapan Pagi.
Sebelumnya, Wakil Menteri Perdagangan Bayu krisnamukti mengatakan harga daging Indonesia paling mahal dibanding negara tetangga yang mencapai 9,5 dollar Amerika atau Rp 95.000/kg. Harga daging juga lebih mahal dua kali lipat ketimbang di Malaysia.
Tekan Harga Daging, Maksimalkan Rumah Potong Hewan
Pemerintah diminta memanfaatkan Rumah Potong Hewan (RPH) untuk menjadi pusat penghasil daging sapi dan kerbau di dalam negeri.

NASIONAL
Selasa, 05 Feb 2013 10:05 WIB


harga daging, rumah potong hewan
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai