KBR68H, Jakarta- Pemerintah menargetkan total ekspor tahun ini mencapai 192 miliar dollar Amerika atau sebesar Rp 1.800 triliun. Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan, Gusmardi Bustami, mengatakan pemerintah bakal menggenjot produk-produk bernilai tambah untuk meningkatkan ekspor nonmigas Indonesia.
Pasalnya, selama ini Indonesia masih mengekspor produk mentah ke luar negeri. Menurutnya, hal itu juga yang membuat neraca perdagangan Indonesia defisit.
"Semua kita mendorong, kalau kita mau mendorong ekspor adalah produk-produk yang mempunyai nilai tambah, seperti kakao yang sudah ke produk hilirnya tidak lagi pada biji kakaonya saja, rattan juga sudah membuahkan hasil, CPO juga yang hilirisasinya sudah mulai, dan rubber kalau semua sudah diproduksi jadi di Indonesia, hasilnya akan besar," jelas Gusmardi Bustami kepada wartawan di Jakarta.
Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan, Gusmardi Bustami menambahkan, pemerintah akan segera menjalin kerjasama dengan para pengusaha asing. Ini dilakukan guna mendorong investasi yang masuk ke dalam negeri.
Sebelumnya, neraca perdagangan 2013 diperkirakan defisit. Ini karena produksi minyak dan gas (migas) yang tidak mencapai target, serta tingginya impor minyak untuk memenuhi kebutuhan konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) dalam negeri.
Recent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai