KBR68H, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bakal mengirim penyidiknya ke Amerika Serikat untuk mengusut suap proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Tarahan, Lampung. Kasus tersebut melibatkan anggota Komisi Keuangan DPR, Izederik Emir Moeis yang kini telah berstatus sebagai tersangka.
Ketua KPK, Abraham Samad berharap, pihak Amerika mau membuka akses seluas-luasnya atas PT Alstom Indonesia yang diduga menjadi penyuap. Di mana sebagian besar saham perusahaan tersebut berada di Amerika.
“Emir Moeis ini kan ada beberapa keterangan yang kita butuhkan dari luar. Jadi dia memang memerlukan waktu yang agak lama. (Penyidik KPK sudah ke Amerika? ) InsyaAllah KPK akan ke Amerika dalam waktu dekat. Sebelumnya sudah pernah sekali. Tapi itu kan belum selesai. Maka perlu diulang,” kata Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad di DPR.
Sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan anggota Komisi Keuangan DPR, Izederik Emir Moeis sebagai tersangka dugaan suap Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Tarahan, Lampung. Emir diduga menerima suap sekitar Rp2,9 miliar dari PT. Alstom Indonesia. Suap tu diterima secara bertahap pada 2004-2005. Hingga saat ini, KPK belum memeriksa, apalagi menahan Emir. Padahal, politisi PDI Perjuangan itu ditetapkan sebagai tersangka sejak 20 Juli 2012 silam.
Suap PLTU Tarahan, KPK Kirim Penyidik ke AS
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bakal mengirim penyidiknya ke Amerika Serikat untuk mengusut suap proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Tarahan, Lampung. Kasus tersebut melibatkan anggota Komisi Keuangan DPR, Izederik Emir Moeis yang kini telah b

NASIONAL
Rabu, 06 Feb 2013 14:16 WIB

kpk, suap PLTU tarahan
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai