KBR68H, Jakarta - Penetapan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) kedelai dinilai tidak logis. Ini karena harga kedelai di pasaran lebih tinggi dari HPP kedelai yang hanya Rp7 ribu perkilogram. Pengamat Ekonomi dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Zamroni Salim mengatakan, jika penetapan HPP itu tidak diubah menjadi lebih tinggi dari harga pasaran, maka bakal menimbulkan gejolak di pasaran.
"Kalau menurut saya secara teori penetapan HPP baik itu harga pembelian pemerintah maupun harga penjualan pemerintah itu bisa menstabilkan harga. Tetapi di sini tuntutan dari pengrajin tempe lebih rendah dari harga pembelian pemerintah inikan suatu yang tidak logis. Logika ekonominya, tidak mungkin di bawah Rp 7 ribu kalau HPP pembelian pemerintah itu 7 ribu, maka harus di atas itu," ucap Zamroni Salim di program Sarapan Pagi KBR68H.
Kementerian Perdagangan mengklaim segera mengeluarkan Peraturan Menteri Perdagangan terkait dengan ketentuan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) untuk kedelai dikisaran harga Rp7000 per kilogram.
Menteri Perdagangan, Gita Wirjawan mengatakan, penerbitan Permendag itu saat ini tinggal menunggu Peraturan Presiden. Dia berharap, penetapan harga di tingkat dasar ini bisa merangsang petani memproduksi kedelai dalam jumlah besar dan mengatur tata niaga kedelai di pasar.
Pengamat: HPP Kedelai Terlalu Rendah
KBR68H, Jakarta - Penetapan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) kedelai dinilai tidak logis.

NASIONAL
Kamis, 21 Feb 2013 10:44 WIB


HPP, kedelai
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai