Bagikan:

Pengamat: 8 Solusi Penyelamatan Ala SBY Tak Akan Ubah Elektabilitas Demokrat

Delapan solusi penyelamatan yang dikeluarkan Majelis Tinggi Partai Demokrat dinilai tidak akan mampu mengubah elektabilitas partai penguasa itu.

NASIONAL

Sabtu, 09 Feb 2013 15:10 WIB

Pengamat: 8 Solusi Penyelamatan Ala SBY Tak Akan Ubah Elektabilitas Demokrat

demokrat, sby

KBR68H, Jakarta - Delapan solusi penyelamatan yang dikeluarkan Majelis Tinggi Partai Demokrat dinilai tidak akan mampu mengubah elektabilitas partai penguasa itu. Pengamat Politik Indo Barometer, Muhammad Qodari beralasan, banyak faktor yang menurunkan elektabilitas Partai Demokrat, semisal kinerja pemerintahan dan soal korupsi. Kata dia, putusan tersebut bagai pisau bermata dua bagi SBY.

"Iya, karena variabel penurunan Demokrat ini tidak sederhana. Tidak tunggal. Ada faktor isu-isu korupsi, ada juga faktor isu kinerja pemerintahan. Ada juga isu soliditas organisasi, makanya saya sebut pisau bermata dua. tidak menjamin, ya. Tidak menjamin sama sekali. Yang saya paling khawatir justru tadi, ketika Pak SBY mau menyelamatkan partai, konsentrasinya terpecah, negara tenggelam," tutur Muhammad Qodari kepada KBR68H.

Pengamat Politik Indo Barometer, Muhammad Qodari menyarankan, agar SBY tetap fokus untuk mengurus pemerintahan, dan tidak terlalu sibuk dengan partainya.

Sebelumnya, Ketua Dewan Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono mengeluarkan delapan solusi untuk menyelamatkan partai tersebut dari keterpurukan akibat banyak kadernya yang terlibat kasus korupsi. Solusi itu antara lain, segala keputusan, kebijakan, dan tindakan partai ditentukan dan dijalankan Majelis Tinggi Partai. Majelis tinggi juga meminta Ketua Umum Partai Demokrat untuk fokus terhadap dugaan korupsi yang saat ini tengah disidik oleh KPK.

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending