Bagikan:

Migrant Care: Penyelundupan TKI ke Timur Tengah dengan Modus Umroh

LSM peduli buruh migran, Migrant Care menuding pemerintah tak serius menjalankan moratorium atau penghentian sementara pengiriman Tenaga Kerja Wanita ke Timur Tengah.

NASIONAL

Selasa, 12 Feb 2013 11:12 WIB

Migrant Care: Penyelundupan TKI ke Timur Tengah dengan Modus Umroh

TKI, moratorium

KBR68H, Jakarta – LSM peduli buruh migran, Migrant Care menuding pemerintah tak serius menjalankan moratorium atau penghentian sementara pengiriman Tenaga Kerja Wanita ke Timur Tengah. Direktur Eksekutif Migrant Care, Anis Hidayah mengatakan, meski telah ada moratorium namun masih ada pengiriman ketiga negara seperti Yordania, Arab Saudi, Kuwait. Modusnya yakni umroh atau haji. Selain itu, pemerintah juga tidak pernah mensosialisasikan kebijakan moratorium itu ke daerah-daerah.

 “Moratorium itu hanya di atas kertas. faktanya pengiriman ke sana tetap berlangsung, walaupun tidak langsung ke Kuwait, Arab, Yordan. Tapi lewat negara tertentu lalu masuk ke sana, kalau Arab lewat modus umroh dan haji dan pemerintah tidak melakukan pengawasan. Tidak melakukan kontrol bahkan di tingkat daerah tidak ada sosialiasasi bahwa Arab adalah negara yang dimoratorium.” ujar Anis Hidayah di program Sarapan Pagi KBR68H.

Sebelumnya Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar melarang tenaga kerja Indonesia (TKI) perempuan untuk bekerja ke Timur Tengah. Terutama bekerja di sektor domestik, yang masih dikenakan status moratorium. Alasannya, untuk melindungi TKI Perempuan yang bekerja di luar negeri. Hingga saat ini, Pemerintah Indonesia masih memberlakukan moratorium penempatan TKI di Arab Saudi, Jordania, Suriah, dan Kuwait. Moratorium tetap diberlakukan selama kepastian perlindungan hukum dan pemberian hak-hak dasar bagi TKI kita di luar negeri belum terjamin oleh negara penempatan.

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending