KBR68H, Jakarta – LSM peduli buruh migran, Migrant Care menuding pemerintah tak serius menjalankan moratorium atau penghentian sementara pengiriman Tenaga Kerja Wanita ke Timur Tengah. Direktur Eksekutif Migrant Care, Anis Hidayah mengatakan, meski telah ada moratorium namun masih ada pengiriman ketiga negara seperti Yordania, Arab Saudi, Kuwait. Modusnya yakni umroh atau haji. Selain itu, pemerintah juga tidak pernah mensosialisasikan kebijakan moratorium itu ke daerah-daerah.
“Moratorium itu hanya di atas kertas. faktanya pengiriman ke sana tetap berlangsung, walaupun tidak langsung ke Kuwait, Arab, Yordan. Tapi lewat negara tertentu lalu masuk ke sana, kalau Arab lewat modus umroh dan haji dan pemerintah tidak melakukan pengawasan. Tidak melakukan kontrol bahkan di tingkat daerah tidak ada sosialiasasi bahwa Arab adalah negara yang dimoratorium.” ujar Anis Hidayah di program Sarapan Pagi KBR68H.
Sebelumnya Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar melarang tenaga kerja Indonesia (TKI) perempuan untuk bekerja ke Timur Tengah. Terutama bekerja di sektor domestik, yang masih dikenakan status moratorium. Alasannya, untuk melindungi TKI Perempuan yang bekerja di luar negeri. Hingga saat ini, Pemerintah Indonesia masih memberlakukan moratorium penempatan TKI di Arab Saudi, Jordania, Suriah, dan Kuwait. Moratorium tetap diberlakukan selama kepastian perlindungan hukum dan pemberian hak-hak dasar bagi TKI kita di luar negeri belum terjamin oleh negara penempatan.
Migrant Care: Penyelundupan TKI ke Timur Tengah dengan Modus Umroh
LSM peduli buruh migran, Migrant Care menuding pemerintah tak serius menjalankan moratorium atau penghentian sementara pengiriman Tenaga Kerja Wanita ke Timur Tengah.

NASIONAL
Selasa, 12 Feb 2013 11:12 WIB


TKI, moratorium
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai