KBR68H, Jakarta - Pemerintah tengah berupaya mengatur tata niaga kedelai melalui program Stabilisasi Harga Kedelai. Program ini bertujuan untuk menjaga stabilitas harga beli kedelai di tingkat petani sekaligus menjaga stabilitas harga jual kedelai di tingkat pengrajin tahu tempe secara bersamaan, sehingga nantinya dapat mendukung kelangsungan industri tahu dan tempe di Indonesia.
Hal tersebut diungkapkan Menteri Perdagangan RI Gita Wirjawan di sela-sela kunjungannya ke sentra pengrajin tahu dan tempe di Semanan, Jakarta Barat, hari ini, Rabu (20/2). Dalam kunjungannya kali ini, Mendag bertemu dengan 250 pengrajin yang mewakili 900 pengrajin yang sedang memproses pembuatan tahu tempe, suatu kegiatan yang berada di bawah binaan Perkampungan Industri Kecil (PIK) Kopti Semanan.
“Total tenaga kerja yang terserap untuk industri tahu tempe di Semanan mencapai 2.315 orang dan sebagian besar berasal dari Pekalongan, Jawa Tengah. Kami berharap industri ini dapat membuka lapangan kerja yang lebih luas lagi khususnya bagi tenaga kerja mikro kecil,” ungkap Mendag dalam keterangan pers yang diterima Portalkbr.com.
Dalam kunjungan tersebut, Mendag juga melakukan dialog dengan para pengrajin tahu tempe. Hingga saat ini jumlah bahan baku kedelai yang dibutuhkan oleh para pengrajin sebanyak 61.910 kg per hari atau sekitar 53 kg per hari per pengrajin. Keseluruhan kebutuhan kedelai tersebut dipenuhi melalui Primer Koperasi Tahu Tempe Indonesia atau Primkopti “Swakerta” Jakarta Barat.
“Kebutuhan Kedelai nasional saat ini relatif besar yaitu sekitar 2,5 juta ton, sedangkan tingkat ketergantungan terhadap impor masih tinggi yaitu sebesar 1,8 juta ton atau 70% dari kebutuhan nasional. Untuk itu, diperlukan adanya kepastian pasokan dan harga kedelai melalui Program Stabilisasi Harga Kedelai ,” tegas Mendag Gita Wirjawan.
Mendag mengungkapkan bahwa fakta tersebut menunjukkan ketergantungan terhadap kedelai impor masih cukup tinggi, terlebih untuk kebutuhan bahan baku tahu tempe yang membutuhkan kedelai dengan jenis dan kualitas khusus. Dengan program SHK, diharapkan dapat membantu mengurangi fluktuasi harga kedelai sekaligus menjaga keseimbangan antara ketersediaan dan permintaan kedelai.
Mendag: Program Stabilisasi Harga Kedelai Bisa Kurangi Fluktuasi Harga
KBR68H, Jakarta - Pemerintah tengah berupaya mengatur tata niaga kedelai melalui program Stabilisasi Harga Kedelai.

NASIONAL
Rabu, 20 Feb 2013 16:16 WIB


kedelai, harga
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai