KBR68H, Jakarta - Keuntungan PT Pertamina Persero tergerus Rp 5 triliun lebih. Pada 2012 lalu Pertamina hanya untung Rp 25 triliun karena rugi menjual gas elpiji ukuran 12 kilogram dan BBM bersubsidi. Meski rugi, Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan mengaku laba yang berhasil diraih sudah melampaui target yang diminta pemerintah. Dengan keuntungan itu kata dia, Pertamina menyetor deviden ke pemerintah sebesar Rp 66 triliun lebih.
"Laba Pertamina tahun ini tercatat menjadi USD 2,76 miliar atau Rp 25, 89 Triliun. Jadi lebih besar dari yang ditargetkan oleh pemegang saham Rp 25,05 triliun. Dan perbandingan terhadap 3 tahun terakhir, sebelum tahun 2012 ini menunjukkan suatu peningkatan yang sangat tajam kalau misalnya kami mencatat laba sebesar Rp 20,47 triliun," ujarnya.
Karen menambahkan perusahaan migas negara itu bisa untung karena meningkatnya cadangan minyak sekitar 450 juta barel.
Sementara Juru Bicara Pertamina Ali Mundakir mengatakan pemerintah tetap akan rugi sebesar Rp 3 triliun dengan menaikan harga jual elpiji ukuran 12 kilogram tahun ini. Ini karena perusahaan masih harus menutupi harga jual elpiji dengan harga belinya. Ali menyatakan harga elpiji akan segera dinaikan secepatnya. Namun, dia masih enggan menyebutkan tanggal pastinya.