KBR68H, Jakarta - Kementerian Kesehatan mengaku belum menerima laporan percaloan jaminan kesehatan daerah atau Jamkesda dari daerah. Wakil Menteri Kesehatan ALi Ghufron Mukti mengatakan pihaknya bisa bertindak jika ada permintaan dari daerah untuk menyelesaikan kasus ini. Kata dia, Kemenkes terus memantau jalannya jamkesda ini.
"ya memang yang sering itu dari sisi paket manfafat ya, masih terbatas tidak semua, itu, dibayari, karena tidak bayari ada sebagian yang harus dibayar masyarakat di situ kemudian ada rumah sakit yang utang nya banyak, ada kemudai n tidak cukup uangnya dan ada keluhan," kata Ali kepada KBR68H
Praktik pungutan liar biaya kesehatan banyak menimpa pasien Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) di berbagai daerah, salah satunya di Nusa Tenggara Barat. Kepala lembaga pengaduan Ombudsman NTB Adhar Hakim mengklaim menemukan beberapa kasus pungutan biaya kesehatan pada pasien Jamkesmas.
Dia mencontohkan kejadian yang dialami Harnowo salah seorang pasien miskin pemegang kartu Jamkesmas di Rumah Sakit Umum Provinsi NTB. Dia harus membayar Rp5 juta ketika akan dirujuk ke Rumah Sakit Sanglah, Bali. Padahal, pasien rujukan seharisnya diberi subsidi oleh pemerintah.
Kemenkes: Belum Ada Laporan calo Jamkesda
KBR68H, Jakarta - Kementerian Kesehatan mengaku belum menerima laporan percaloan jaminan kesehatan daerah atau Jamkesda dari daerah.

NASIONAL
Senin, 11 Feb 2013 10:05 WIB


calo, jamkesda
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai