KBR68H, Jakarta - Asosiasi Pengusaha Importir Daging Indonesia (ASPIDI) mengaku keberadaan calo impor daging di tubuh Kementerian Pertanian sudah hal yang lumrah atau biasa.
Ketua ASPIDI, Thomas Sembiring mengatakan, para calo itu biasanya mengambil keuntungan seribu rupiah perkilogram dari izin impor yang dijual.
Menurut Thomas, para broker itu berasal dari luar Kementerian Pertanian yang bekerjasama dengan pegawai Kementan.
“Di Indonesia ini ngurus SIM, ngurus paspor, ngurus apa saja ada brokernya. Itu tidak usah mengherankan itu, bukan sesuatu yang aneh. Misalkan beli tiket di airport saja ada broker. Pasti ada broker dimana saja,” jelas Thomas Sembiring.
Sebelumnya Menteri Pertanian Suswono mengakui ada calo impor di dalam tubuh Kementerian Pertanian. Suswono menyatakan hal ini setelah bekas Presiden PKS Lutfhi Hassan Ishaq menjadi tersangka dalam kasus suap impor daging sapi.
Suswono mengatakan calo impor biasanya mencari keuntungan dengan menjual izin impor ke perusahaan lain. Menurutnya Kementan bisa memberantas keberadaan calo dengan memeriksa kebenaran perusahaan yang mengajukan izin impor.