Bagikan:

IDI Desak Pemerintah Tambah Premi SJSN

Pemerintah diminta menambah besaran premi jaminan sosial, utamanya untuk Penerima Bantuan Iuran untuk melaksanakan Sistem Jaminan Sosial Nasional SJSN 2014 mendatang.

NASIONAL

Jumat, 15 Feb 2013 09:07 WIB

Author

Nur Azizah

IDI Desak Pemerintah Tambah Premi SJSN

jaminan sosial

KBR68H, Jakarta - Pemerintah diminta menambah besaran premi jaminan sosial, utamanya untuk Penerima Bantuan Iuran untuk melaksanakan Sistem Jaminan Sosial Nasional SJSN 2014 mendatang. Menurut kajian Ikatan Dokter Indonesia, besaran premi yang pantas yakni Rp 38.000 atau minimal sebesar Rp 27.000 seperti yang diusulkan Dewan Jaminan Sosial Nasional. Ketua Umum Pengurus Harian IDI Zainal Abidin mengatakan dengan premi sebesar itu, warga penerima manfaat jaminan sosial akan mendapatkan akses pelayanan kesehatan yang optimal. Menurutnya pelayanan kesehatan tak bisa diberikan setengah-setengah kepada masyarakat.

"Kalau kesehatan, orang sakit nggak bisa kita bilang, ya sudah setengah sembuh, enggak boleh seperti itu. Harus betul betul kita selesaikan sampai terapi, obat dilayani, rawat sampai dia sembuh. Nha itu berarti, kan, ketersediaan dana itu sangat penting bagi pemerintah. Oleh karena itu kita dari IDI mengharapkan agar negara dalam hal ini pemerintah, kementerian keuangan jangan terlalu pelit dalam memberikan atau menalangi atau membayarkan premi, terutama orang orang yang menjadi tanggungjawab negara yaitu orang-orang miskin," kata Zainal kepada KBR68H.

Rencananya pemerintah bakal mulai memberlakukan Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) per Januari 2014 mendatang. Diperkirakan, pemerintah akan memungut biaya sebesar Rp 22 ribu per orang setiap bulan untuk bisa mendapatkan jasa layanan kesehatan. Sementara itu data Kementerian Kesehatan menyebutkan, untuk rumah sakit, pemerintah akan menambah kapasitas sebanyak 16.500 tempat tidur di tahun ini. Kementerian Kesehatan mengatakan tempat tidur yang dibutuhkan seluruh rumah sakit mencapai 70 ribu hingga 2014 nanti.

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending