Bagikan:

Asosiasi Peternak: Lonjakan Harga Daging Sapi Dipicu Kepanikan Pasar

Melonjaknya harga daging sapi diduga dipicu reaksi negatif pasar. Sebelumnya harga daging sapi berada di kisaran Rp 90 ribu perkilogram.

NASIONAL

Kamis, 14 Feb 2013 11:09 WIB

Asosiasi Peternak: Lonjakan Harga Daging Sapi Dipicu Kepanikan Pasar

Daging Sapi

KBR68H, Jakarta - Melonjaknya harga daging sapi diduga dipicu reaksi negatif pasar. Sebelumnya harga daging sapi berada di kisaran Rp 90 ribu perkilogram.

Sekjen Perhimpunan Peternak Sapi Kerbau Indonesia (PPSKI), Rochadi Tawaf mengatakan, kondisi seperti ini menimbulkan kekacauan karena semua pihak mematok harga tinggi untuk menghindari kerugian akibat ketidakpastian harga. Karena itu seharusnya Pemerintah tidak membuat pernyataan yang memicu kepanikan dengan meragukan stok pasokan daging untuk kebutuhan dalam negeri.

"Kalau kita lihat dari fakta lapangan sepertinyakan kosong. Tetapi kalau dilihat dari sisi petani memang dia susah mencari bakalan memang kondisinya seperti itu. Tapi kalau kita lihat data statistik itukan cukup. Artinya di sini kita juga harus cooling down adalah di level petaninya sendiri sebenarnya dia menahan karena dia tidak mau menjual rugi kemudian membeli lebih mahal dan seterusnya begitu. Sehingga akhirnya timbul kondisi yang inefisien semua," ucap Rochadi di program Sarapan Pagi KBR68H.

Kemarin, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Radjasa, bersama Direktur Utama Bulog, Sutarto Aliemoso serta sekjen Kementerian Perdagangan, Gunaryo meninjau penjualan daging sapi di Pasar Klender, Jakarta Timur.

Sidak juga dilakukan di Pasar Induk Cipinang untuk memantau harga beras. Harga daging sapi saat ini masih mencapai  Rp90 ribu perkilogram. Ini menyebabkan pendapatan pedagang turun hingga 60 persen. Kondisi ini menimbulkan persepsi data stok pasokan daging untuk kebutuhan dalam negeri diragukan.



Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending