Bagikan:

Anas: Ini Baru Halaman Pertama, Masih Banyak Halaman yang Akan Kita Baca Bersama

Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum mengumumkan pengunduran dirinya sebagai orang nomor satu di Partai pemenang pemilu 2009. Sikap Anas itu disampaikan di Kantor DPP Partai Demokrat setelah kemarin KPK menetapkan dirinya sebagai tersangka dalam ka

NASIONAL

Sabtu, 23 Feb 2013 15:04 WIB

Author

Airlambang

Anas: Ini Baru Halaman Pertama, Masih Banyak Halaman yang Akan Kita Baca Bersama

anas urbaningrum, mundur, partai demokrat

Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum mengumumkan pengunduran dirinya sebagai orang nomor satu di Partai pemenang pemilu 2009. Sikap Anas itu disampaikan di Kantor DPP Partai Demokrat setelah kemarin KPK menetapkan dirinya sebagai tersangka dalam kasus korupsi proyek Hambalang. Berikut pernyataan Anas Urbaningrum:

"Hari ini saya akan menyampaikan sikap, pikiran, dan pandangan menyangkut status saya dan apa yang akan saya lakukan ke depan.

"Seperti diketahui bersama, kemarin, tanggal 22 Februari KPK sudah mengumumkan bahwa saya dinyatakan berstatus tersangka. Atas pengumuman KPK itu saya menyatakan bahwa saya akan mengikuti proses hukum sesuai dengan ketentuan dan prosedur yang berlaku karena saya masih percaya bahwa lewat proses hukum yang adil, obyektif dan transparan keadilan akan dapat ditegakkan.

(Ada yang teriak Allahu Akbar. Anas meminta "tolong jangan ada yang teriak)

"Tolong digarisbawahi lewat tata laksana yang standar, keadilan dan kebenaran dapat ditegakkan karena saya percaya negeri ini berdasarkan prinsip hukum dan bukan prinsip kekuasaan.

"Yang kedua, lewat proses hukum yang obyektif dan transparan itu, saya akan melakukan pembelaan hukum sebaik-baiknya. Dan lewat proses pembelaan hukum yang sebaik-baiknya itu, berdasarkan bukti dan saksi-saksi yang kredibel, saya meyakini sepenuhnya bahwa saya tidak terbukti terlibat dalam yang disebut proyek Hambalang itu. Ini saya tegaskan sekali lagi karena saya puinya keyakinan bahwa saya tidak terlibat.

"Saya meyakini kebenaran dan keadilan pangkatnya lebih tinggi dari fitnah. Sekuat apapun rekayasa fitnah itu dibangun. Serapi apapun itu dijalankan.

"Saya ingin sampaikan, sejak awal saya meyakini bahwa saya tidak akan punya status hukum di KPK. Mengapa? Karena saya yakin KPK bekerja independen, mandiri, dan profesional. Karena saya yakin KPK tidak bisa ditekan oleh opini dan hal-hal lain di luar opini. Termasuk...

"Saya mulai berpikir saya akan punya status hukum di KPK ketika ada semacam desakan agar KPK segera memperjelas status saya.

"Saya menjadi yakin ketika saya diminta fokus menghadapi masalah hukum di KPK.

"Saya tahu beberapa petinggi Partai Demokrat yakin betul, haqul yakin, minggu ini Anas menjadi tersangka. Rangkaian ini tak bisa dipisahkan dari bocornya apa yang disebut sprindik. Rangkaian ini tak bisa dipisahkan. Ini sangat utuh. Sama sekali terkait dengan sangat erat. Itulah faktanya, itulah rangkaian kejadiannya. Dan tidak butuh pencermatan yang terlalu canggih. Bahkan masyarakat umumpun dengan mudah membaca dan mencermati masalah itu.

"Kalau mau ditarik ke belakang, ini pasti terkait dengan Kongres PD. Inti dari kongres itu, ibarat bayi yang baru lahir, Anas adalah bayi yang tidak diharapkan. Itu saya rasakan saya alami menjadi peristiwa politik dan organisasi.

"Ketika saya memutuskan terjun ke dunia politik dan menjadi kader PD, saya sadar betul, poltik kadang keras dan kasar.

"Karena saya sudah punya status hukum sebagai tersangka meski saya yakin posisi tersangka saya ini lebih karena nonhukum, saya punya standar etik pribadi: kalau saya punya status hukum saya akan berhenti dari posisi ketua umum PD.

"Standar etik pribadi saya ini kebetulan cocok dengan Pakta Integritas yang diterapkan PD.

"Meskipun saya berhenti jadi ketua umum, saya tetap menjadi sahabat bagi kader-kader PD.

"Saya bisa menjaminkan: ketulusan persahabatan dan persaudaraan kepada kader-kader PD di seluruh Indonesia apapun nanti tugas, langkah yang akan saya tempuh.

"Karena itu saya yakin akan tetap berkomunikasi dengan kader-kader PD di seluruh Indonesia.

"Apa yang akan saya lakukan ke depan adalah tetap memberikan kontribusi dan menjaga momentum bagi perbaikan, peningkatan, dan penyempurnaan kualitas demokrasi di Indonesia. Apapun kondisi dan keadaan saya. Itu bukan faktor. Faktornya adalah kita tetap bersama-sama berikhtiar membikin Indonesia lebih bagus.

"Ke depan juga PD etikanya akan diuji. ... Akan diuji apakah demokrat adalah partai yang santun atau sadis.

"Barangkali ada yang berpikir bahwa ini adalah akhir dari segalaanya. Hari ini saya nyatakan ini baru permulaan. Ini baru sebuah awal langkah-langkah besar. Ini baru halaman pertama. Masih banyak halaman-halaman yang akan kita buka dan baca bersama.

"Ini pembukaan buku halaman pertama.”

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending