KBR, Jakarta - Juru Bicara PDI Perjuangan Guntur Romli menuding langkah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah rumah Hasto Kristiyanto merupakan bentuk pengalihan isu.
Dia menduga ada upaya untuk mengalihkan laporan Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP) yang memasukkan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) sebagai finalis pemimpin terkorup di dunia tahun 2024.
Meski begitu, Guntur menegaskan PDIP tidak akan menghalangi upaya KPK.
Dia menyebut Hasto tidak ada di lokasi saat KPK menggeledah rumahnya di Bekasi, Selasa (7/1/2025). Hasto disebut tengah menghadiri HUT ke-52 PDIP.
"Karena momennya ini adalah momen hari ulang tahun PDI Perjuangan yang ke-52. Tapi semuanya kami serahkan kepada KPK," ujar Guntur kepada wartawan, Selasa (7/1/2025).
"Pada intinya beliau (Hasto) adalah orang yang taat hukum dan mengikuti semua prosedur. Seperti sebelum ini enggak pernah mangkir dari panggilan KPK dan nanti juga bisa bersaksi di pengadilan. Yang pastinya sudah disiapkan semua (alternatifnya), kami antisipasi segala kemungkinan yang ada," kata dia.
Penyidik KPK menggeledah rumah pribadi Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto di Bekasi, Selasa (7/1/2025). Juru Bicara KPK Tessa Mahardika mengatakan penggeledahan dilakukan atas dasar kebutuhan tim penyidik.
Ia membantah penggeledahan merupakan upaya pengalihan isu.
"Masalah penilaian apakah itu terlambat atau tidak kami tidak bisa melarang pihak luar untuk berpikiran seperti itu, ataupun ada juga pihak-pihak yang merasa bahwa kegiatan ini adalah pengalihan isu," ujar Tessa dalam konferensi pers, Selasa (7/1/2025).
KPK menetapkan Hasto sebagai tersangka suap pergantian antarwaktu anggota DPR serta perintangan penyidikan penangkapan Harun Masiku yang buron sejak 2020.
Baca juga: