KBR, Jakarta- Kementerian Kesehatan melaporkan 860 ribu kasus tuberkulosis (TBC) ditemukan sepanjang tahun lalu, angka ini setara 79 persen dari estimasi kasus sebesar 1 juta kasus. Menurut Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Ina Agustina Isturini, daerah Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah menjadi tiga provinsi dengan jumlah kasus TBC tertinggi.
"Tapi kalau dibandingkan dengan target ini memang kita harus bekerja keras, ini belum mencapai target. Target Target kita 900 ribu sekarang 860 ribu. 90 persen dari estimasi kasus. Terus untuk kasus yang diobati target kita 100 persen dari yang ditemukan. Cuma ternyata ini (yang ditemukan) 89 persen," ujar Ina dalam Temu Media: Indonesia Bebas TBC, Selasa (21/1/2025).
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Ina Agustina Isturini menambahkan, meskipun penemuan kasus terus meningkat sejak 2021, capaian nasional masih jauh dari target. Hanya Banten dan Jawa Barat yang berhasil mencapai target pendataan TB.
Baca juga:
Ina mengungkap, tantangan utama dalam penanganan TBC adalah ketidakpatuhan pasien dalam menyelesaikan pengobatan, stigma sosial, dan terbatasnya Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan.
Kemenkes mengklaim telah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi masalah ini. Salah satunya adalah pengembangan vaksin TB terbaru yang akan tersedia pada 2027. Selain itu, Kemenkes juga meningkatkan kapasitas kader dan tenaga kesehatan untuk melakukan pendekatan kepada pasien, serta memastikan ketersediaan obat di seluruh wilayah.
"Jadi kita melakukan peningkatan kapasitas pada kader, nakes untuk melakukan pendekatan pada pasien untuk segera melakukan pengobatan. Lalu ada SOP konseling. Kami juga memastikan stok obat TB cukup di masing-masing wilayah," jelas Ina.
Kemenkes berharap dengan berbagai upaya yang dilakukan, target eliminasi TBC di Indonesia dapat tercapai. Kolaborasi multisektor dan dukungan masyarakat sangat diperlukan untuk mengatasi masalah kesehatan yang kompleks ini.
Baca juga: